Petugas Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Barat saat melakukan ramp check kendaraan di pool bus pariwisata Suryaputra di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (14/11). Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com jpnn.com, BANDUNG – Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Barat mengungkapkan sebanyak 1.000-an lebih kendaraan bus pariwisata ditemukan tidak laik jalan. Bus pariwisata ‘nakal’ itu ditemukan paling banyak di tempat wisata sekitar Ciater, Subang, dan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.Kepala Seksi Lalulintas Jalan, Sungai, Danau penyeberangan, dan Pengawasan Agus Gunadi mengatakan berkaca dari kecelakaan maut di rombongan study tour bus SMK Lingga Kencana, Depok, di Ciater, Subang, Mei lalu, pihaknya rutin menggelar ramp check.Ramp check dilakukan di seluruh pool bus pariwisata di Jabar yang jumlahnya ratusan. Hasilnya, dari 3.651 bus, sebanyak 1.090 unit tidak laik jalan, dan sisanya laik jalan.“Kami di setiap akhir pekan melakukan inspeksi kendaraan bus pariwisata di objek wisata. Nah, kami sudah dapat selama dari bulan Juni sampai kemarin awal November itu sudah ada 3.651 armada. Lokasinya itu di Subang kadang bisa di Ciater, kadang bisa di Tangkuban Parahu,” kata Agus saat ditemui seusai ramp check bus pariwisata di pool Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (14/11).Agus menuturkan mayoritas kendaraan tidak laik jalan karena tidak mengantongi hasil uji KIR yang rutin dilakukan kendaraan. Namun dari sisi fisik kendaraan, sedikit yang mengalami kendala.“(Temuannya) KPS (kartu pengawasan) mati, KIR (juga) mati, rata-rata itu. Kalau fisik (ada temuan) kami tahan, kami tunda perjalanannya,” jelasnya.Lebih lanjut, terhadap kendaraan bus yang tidak laik jalan, dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan untuk kemudian dievaluasi perizinan operasional kendaraam busnya. Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Barat mengungkapkan sebanyak 1.000-an lebih bus pariwisata ditemukan tidak laik jalan.