KRjogja.com – YOGYA – Tantangan yang dihadapi gereja kian banyak. Seperti pergantian iklim, global warming pasti mempengaruhi kemanusiaan. Jika diurai akan banyak yang bisa diterjemahkan dalam dinamika menggereja. Sudah mulai saatnya kepemimpinan itu diisi oleh beragam generasi. Berkolerasi dengan iklim memang harus harus diciptakan supaya tantangan bisa dihadapi bersama. Dalam rangka memperingati 100 tahun GKJ Mergangsan menggelar seminar dengan tema “Tantangan Masa Depan Gereja” pada Jumat, 15 November 2024 di GKJ Mergangsan Yogya. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber antara lain Prof Dr. Ir. Sunarru Samsi Hariadi, Dr. Murti Lestari, Pdt. Dr. Murtini, dengan keynote speaker Pdt. Em. Bambang Sumbodo. Pdt. Dr. Murtini menuturkan saat ini banyak tantangan yang dihadapi gereja baik internal dan eksternal. Adanya leveling generasi terkait juga dalam hal tersebut.
Baca Juga: Mengapa Basuki Mau Jadi Ketum Kagama? “Tantangan internal terkait dengan gap generasi. Terlebih saat ini itu perlu dipetakan sebetulnya. Jadi generasi-generasi itu perlu dipetakan, kemudian mereka diberi wadah untuk berkomunikasi, berelasi supaya bisa saling memahami. Memang sudah saatnya kepemimpinan gereja juga sebaiknya ada campuran antar generasi,” ujar Pdt. Murtini.
Ia melanjutkan gereja memiliki tugas baru yaitu melihat semua data secara statistik dalam melihat internal gereja. “Artinya warga gerejanya seperti apa dan bagaimana. Makanya sensus itu sangat penting sehingga bisa tahu warga gereja dengan berbagai potensi generasinya,” ujarnya.Dirinya melanjutkan generasi Z sebetulnya kepedulian terhadap lingkungannya tinggi. Hal itu yang mungkin tidak diketahui oleh gereja. “Di sini kita memetakan kebutuhan gereja. Dari berbagai generasi itu disesuaikan tugasnya sesuai dengan minat passion, sesuai dengan kemampuan dan sebagainya. Karakter masing masing generasi itu nanti akan kuat dengan sendirinya. Ke depannya kita harus berani untuk memikirkan hal yang strategis,” jelas Pdt.Murtini. Ketua Panitia 100 tahun GKJ Mergangsan, Kristison Situmorang mengatakan kegiatan seminar kali ini sebagai rangkaian menuju 100 tahun GKJ Mergangsan. Baca Juga: PSIM Tahan Imbang Adhyaksa Tanpa Gol, Seto Nurdiyantoro Ungkap Hal Ini “Terlebih posisi GJK Mergangsan sangat strategis di Yogya yang dikelilingi pusat pariwisata. Kita harus mengetahui perkembangan masyarakat juga. Hal itu disinambungkan dengan aksi gereja. Harapannya dalam 5 tahun ke depan, gereja bisa memberdayakan warganya,” tutur Kristison. Pdt. Emeritus Bambang Sumbodo turut menuturkan dunia dewasa ini telah menjadi kampung besar. Artinya tidak ada satupun tempat di dunia sekarang terisolasi, semua terbuka. “Masyarakat di seluruh dunia menjadi saling tergantung dalam hamper semua aspek kehidupan seperti politik, ekonomi maupun kebudayaan dan sebagainya. Artinya, globalisasi yang semula kegiatan-kegiatan perekonomian dan perdagangan sudah merembet ke mana-mana bahkan sampai ke bidang agama, termasuk di dalamnya gereja. Tergantung dari sudut mana kita memandangnya, kalau perkembangannya memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada kita tentu membawa berkat,” tutur Pdt. Emm Sumbodo.(*3)