Mutiul Alim | Selasa, 19/11/2024 00:07 WIB
Pendiri Heka Leka, Stanley Ferdinandus (kiri) bersama Anies Baswedan dalam peringatan 13 tahun Heka Leka di Jakarta (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com – Yayasan yang berfokus pada pendidikan anak-anak Maluku, Heka Leka, merayakan ulang tahun ke-13 pada Sabtu (16/11) kemarin di Jakarta. Peringatan ini ditandai dengan kesuksesan Heka Leka menjangkau puluhan ribu siswa dan ribuan guru di Kepulauan Rempah-Rempah tersebut.
Pendiri sekaligus Direktur Yayasan Heka Leka, Stanley Ferdinandus, mengatakan bahwa Heka Leka telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 200-an guru PAUD untuk meningkatkan kualitas pengajaran di daerah terpencil.
Selain itu, pihaknya juga memfasilitasi lebih dari 2.000 guru SD-SMA/SMK dari puluhan sekolah, memfasilitasi lebih dari 20.000 murid PAUD dan SD, serta menyalurkan lebih dari 50.000 buku pelajaran dan bacaan melalui Program Maluku Membaca.
Sejak 2022, Heka Leka memperkuat Program Maluku Membaca dengan mengembangkan Program Literasi Kepulauan. Dengan kerjasama yang dibangun dengan Room To Read, Heka Leka memfasilitasi 12 SD di Pulau Saparua untuk pengembangan perpustakaan ramah anak.
Targetnya, lanjut Stanley, sebelum 2028 Heka Leka harus mampu menyelesaikan 100 perpustakaan ramah anak dari Pulau Haruku, Saparua, Nusalaut dan Kepulauan Banda.
Heka Leka juga memberikan dukungan pendidikan kepada lebih dari 200 anak dari keluarga kurang mampu agar mereka dapat melanjutkan sekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi.
Pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi Heka Leka sejak berdiri pada 2011 bersama banyak pihak, baik lembaga pemerintahan, swasta, komunitas lokal, dalam negeri, dan internasional, maupun perorangan.
“Heka Leka sangat bersyukur memiliki jejaring yang sangat peduli mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Maluku. Jejaring itu kemudian semakin erat menjadi persahabatan dan terus meluas, hingga pada usia kami yang ke-13 tahun ini telah memberikan banyak sekali perubahan positif bagi anak-anak Maluku,” kata Stanley.
“Bisa dikatakan 80 persen sahabat-sahabat kami adalah dari luar Maluku, bahkan hingga di luar Indonesia. Heka Leka merayakan persahabatan ini dengan terus membuka diri pada berbagai kolaborasi dan kontribusi dari siapa saja yang ingin bersama-sama membangun manusia Maluku melalui berbagai hal positif, baik itu pendidikan formal dan non formal, sarana bacaan, olahraga, budaya, dan lain-lain,” dia menambahkan.
Bersamaan dengan peringatan ulang tahun ke-13, Heka Leka mengumumkan sejumlah program yang akan segera dilaksanakan pada 2025. Bersama Ayo Bantu, sebuah platform donasi online, Heka Leka mengukuhkan kesepakatan kerja sama penggalangan dana untuk kampanye Literasi Kepulauan.
Kesepakatan lainnya dilakukan dengan Jalin Mimpi, sebuah organisasi nirlaba pendidikan, untuk menggerakkan program traveling dan sharing `Shareveling` bagi siapa saja yang ingin berwisata ke Maluku sambil menjadi relawan pendidikan.
Terdapat pula program `Jelajah Rempah` bersama komunitas pelari untuk mengadakan ajang lari di Maluku dan Jakarta sebagai usaha merealisasikan pembangunan 28 perpustakaan di Pulau Saparua.
“Saat ini bersama para sahabat dari berbagai kalangan dan latar belakang, kami berusaha menginisiasi ide-ide program yang lebih kreatif, sehingga bisa menjangkau lebih banyak ketertarikan orang untuk mendukung pendidikan anak-anak Maluku,” ujar Stanley.
KEYWORD : Heka Leka Stanley Ferdinandus Yayasan Pendidikan Maluku