Krjogja.com Yogya Guna merayakan 17 tahun berdirinya, Olifant School melaksanakan kegiatan Charity yang menyentuh masyarakat dan lingkungan. Kamis, 14 November 2024, segenap keluarga besar Olifant bergerak menuju Desa Jolosutro, Piyungan, dengan tujuan utama membangun Toren Air berkapasitas 5000 liter. Melalui kegiatan ini, Olifant School tidak hanya merayakan momen berharga bersama keluarga Olifant, tetapi juga menunjukkan tekad untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat luas—sebuah wujud nyata dari nilai “Peduli, Berbagi, dan Menjaga Bumi untuk Masa Depan.”Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara JE.Fest 2024 bertema Metamorfosis Gajah, simbol transformasi Olifant selama 17 tahun menjadi sekolah yang mengutamakan pendidikan karakter dan kepedulian sosial. Baca Juga: Prediksi Pertandingan Belgia vs Italia di UEFA Nations League 2024/2025 Thrift for Charity: Kolaborasi Siswa dan Orang Tua untuk Bumi
Sebagai titik awal dari Charity ini, Olifant School menyelenggarakan Thrift for Charity pada acara JE.Fest sebelumnya. Dengan semangat kolaborasi, para siswa dan orang tua mengumpulkan barang-barang preloved berkualitas untuk dijual kembali. Dana yang terkumpul kemudian
disalurkan ke Desa Jolosutro dan Desa Dlingo, untuk mendukung kebutuhan mendasar di kedua desa tersebut. “Ini bukan sekadar menjual barang bekas,” ujar salah satu orang tua murid. “Lewat kegiatan ini, siswa belajar arti penting berbagi dan mengurangi limbah dengan memanfaatkankembali barang-barang yang masih layak.”
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat 15 November 2024 Bertemakan Orang-orang Beruntung yang Allah Sebutkan dalam Al-Quran Air untuk Kehidupan, Pohon untuk Bumi Dana yang terkumpul dari Thrift for Charity dialokasikan untuk pembangunan toren air di Desa Jolosutro dan Dlingo, dua desa di Yogyakarta yang menghadapi tantangan dalam akses airbersih. Toren air ini diharapkan memudahkan warga desa untuk memperoleh air, terutama saat musim kemarau tiba. Selain itu, sebagian dana juga digunakan untuk pembelian bibit pohon gayam yang akan ditanam di sepanjang sungai Desa Jolosutro. Pohon gayam, yang dikenal mampu menyimpan air dan memberikan keteduhan, diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk menjaga sumber air desa tersebut. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini. Toren air dan bibit pohon gayam ini sangat berarti bagi kebutuhan warga,” ungkap Ketua RT 4 Dusun Jolosutro, penuh rasa syukur. Baca Juga: Harda Kiswaya Dengarkan Aspirasi Petani Milenial Sleman Berempati lewat Aksi Nyata Kegiatan charity ini memberikan pembelajaran berharga bagi siswa, tidak hanya sebagai ajang penggalangan dana tetapi juga sebagai media untuk menumbuhkan empati dan kepedulian. Siswa terlibat aktif dalam setiap tahap, mulai dari mengumpulkan hingga menjual barang-barang sumbangan. Mereka juga ikut serta dalam menyalurkan bantuan ke desa- desa yang membutuhkan, merasakan sendiri dampak nyata dari kontribusi mereka. “Melihat kebahagiaan warga desa saat menerima bantuan membuat kami bangga dan bersemangat untuk terus berbagi,” tutur salah seorang siswa dengan senyum penuh arti.