AYOBOGOR.COM – Kasus pembunuhan yang melibatkan oknum polisi bernama Aipda Nikson Pangaribuan, alias Ucok, mengguncang masyarakat Bogor, Jawa Barat. Ucok diduga membunuh ibu kandungnya, Herlina Sianipar (61), dengan brutal menggunakan sebuah tabung gas yang ada di rumah sekaligus warung mereka. Berikut adalah lima fakta terbaru mengenai kasus yang mencengangkan ini, dilansir dari berbagai sumber 1. Kronologi Kejadian: Pembunuhan terjadi pada Minggu, 1 Desember 2024, sekitar pukul 21.30 WIB. Saat itu, korban sedang melayani pembeli di warung.
Baca Juga: Hasil Quick Count Pilkada Wali Kota dan Bupati Bogor: Dedie Rachim dan Bayu Syahjohan Unggul Tiba-tiba, Ucok mendorong ibunya hingga terjatuh ke lantai dan menggunakan tabung gas tiga kilogram untuk memukul kepalanya sebanyak tiga kali, mengakibatkan kematian yang tragis.
2. Tindakan Pelaku Pasca Pembunuhan: Setelah melakukan tindakan keji tersebut, Ucok melarikan diri menggunakan kendaraan Suzuki pikap. Namun, mobilnya kemudian ditemukan terparkir di tengah jalan tidak jauh dari Rumah Sakit Hermina Cileungsi. Pada pukul 01.00 WIB, Ucok tertangkap setelah membuat keributan di sebuah kedai kopi. 3. Pemeriksaan Etik oleh Polda Metro Jaya: Ucok yang bertugas di Polres Metro Bekasi, kini sedang menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Metro Jaya. Baca Juga: Viral! Pria Bersenjata Tajam Cegat Satu Keluarga di Jalan Pandu Raya Bogor, Begini Kronologinya Kombes Bambang Satriawan, Kabid Propam, menyatakan bahwa proses pemeriksaan untuk menilai pelanggaran kode etik sedang dilakukan dan Ucok akan mendapatkan sanksi tegas atas perbuatannya. 4. Dugaan Gangguan Jiwa: Menurut Kapolsek Cileungsi, Kompol Wahyu Maduransyah Putra, ada dugaan bahwa Ucok mengalami gangguan jiwa. Hal ini diperkuat oleh keterangan saksi, serta bukti medis yang menunjukkan adanya riwayat perawatan psikologis dan obat-obatan untuk gangguan jiwa yang ditemukan. 5. Reaksi Masyarakat dan Pihak Berwenang: Kasus ini menciptakan kehebohan di masyarakat. Pihak Polres Bogor menyatakan akan melakukan penyelidikan yang transparan dan menindak tegas pelaku. Baca Juga: Buntut Kasus Wisatawan Jepang Dipalak di Bogor, Belasan Pengamen Dinyatakan Positif Narkoba Masyarakat berharap agar kasus ini ditangani dengan serius untuk mencegah terjadinya kekerasan serupa di masa depan. Kesedihan yang mendalam menyelimuti keluarga dan masyarakat akibat kejadian ini. Rentetan peristiwa tragis ini menjadi sebuah pengingat bahwa gangguan jiwa harus ditangani dengan serius, dan kekerasan dalam rumah tangga harus dicegah demi mendukung keteraturan sosial.***