AYOBOGOR.COM – Kecelakaan tragis yang melibatkan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada 29 Desember 2024, mengundang perhatian luas setelah menewaskan lebih dari 120 orang. Berikut adalah 5 fakta terbaru mengenai insiden tersebut yang telah menggemparkan dunia penerbangan, dilansir dari hani.co.kr, news1.kr, it.chosun.com. 1. Pesawat yang Terlibat: Boeing B737-800
Model pesawat yang terlibat dalam kecelakaan ini adalah Boeing B737-800, jenis pesawat penumpang jarak pendek hingga menengah. Pesawat ini memiliki panjang 39,47 meter dan kapasitas 189 tempat duduk. Di Jeju Air, pesawat ini tercatat sebagai armada utama dengan 39 unit dari total 41 pesawat.
Pesawat yang jatuh diproduksi pada September 2009 dan berusia 15 tahun, serta didaftarkan pada Februari 2017. Meskipun model ini tidak memiliki catatan kecelakaan fatal sebelumnya, beberapa kejadian kecil pernah dialami pesawat B737-800, seperti kecelakaan dengan pesawat Eastern Airlines di China pada 2022. Baca Juga: 2 Rekomendasi Kopitiam Hits di Bogor yang Cocok untuk Sarapan, Dijamin Lezat! 2. Penyebab Kecelakaan: Tabrakan Burung Penyelidikan awal oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan mengungkapkan bahwa kecelakaan disebabkan oleh tabrakan dengan burung. Sekitar pukul 08:57, menara kendali Muan memberikan peringatan tabrakan burung kepada pesawat. Sekitar satu menit setelah peringatan tersebut, pilot mengirimkan sinyal darurat “mayday” dan berusaha mendarat. Namun, roda pendaratan macet akibat tabrakan dengan burung, yang menyebabkan pesawat gagal mendarat dengan sempurna dan menabrak fasilitas keselamatan di landasan pacu. 3. Dukungan dari Boeing dan Pemerintah Korea Pabrikan Boeing mengeluarkan pernyataan resmi setelah mendengar berita kecelakaan ini, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Boeing juga menyatakan telah melakukan komunikasi dengan pihak Jeju Air untuk memberikan dukungan. Pemerintah Provinsi Jeolla Selatan mengumumkan akan mendirikan altar peringatan untuk menghormati korban, dan menyelenggarakan berbagai langkah bantuan kepada keluarga korban, termasuk menyediakan akomodasi dan transportasi. 4. Dampak Fatal: Semua Penumpang Tewas Kecuali Dua Orang Otoritas pemadam kebakaran melaporkan bahwa kecelakaan ini menewaskan semua penumpang kecuali dua awak pesawat yang berhasil selamat. Total ada 179 orang di dalam pesawat, terdiri dari 175 penumpang dan 6 awak, yang mayoritas adalah warga negara Korea Selatan. Baca Juga: Detik-detik Deadline Pencairan 5 Bansos Tunai Akhir Tahun 2024, Intip Apa Saja Bantuan Sosial yang Disalurkan 5. Penyelidikan Lanjutan oleh Otoritas Penerbangan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan terus melakukan penyelidikan mendalam terkait kecelakaan ini. Mereka mengungkapkan bahwa durasi waktu antara peringatan darurat dan percobaan pendaratan adalah sekitar dua menit. Para penyelidik juga sedang memeriksa rekaman penerbangan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi pada insiden ini. Baca Juga: Jadi Wilayah Terkaya di Pulau Papua, Segini UMK di Teluk Bintuni Tahun 2025 Kecelakaan ini menjadi perhatian global mengingat kejadian serupa yang melibatkan pesawat B737-800 sebelumnya. Namun, kasus ini menyoroti pentingnya keselamatan penerbangan dan langkah-langkah untuk mencegah kecelakaan akibat tabrakan dengan burung, yang bisa menimbulkan kerusakan fatal pada pesawat. Dengan penyelidikan yang masih berlangsung, diharapkan kejadian ini bisa memberikan pelajaran penting bagi dunia penerbangan guna meningkatkan keselamatan di masa depan.