AKURAT.CO Eropa mulai dilanda gelombang baru kasus Covid-19, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC). Berdasarkan data regional WHO, kasus Covid-19 di Eropa naik 8 persen dalam pekan yang berakhir 2 Oktober dibandingkan pekan sebelumnya.
“Meski situasinya berbeda dari setahun lalu, jelas pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Sayangnya, kami melihat indikator meningkat lagi di Eropa. Artinya, gelombang baru infeksi telah dimulai,” terang Direktur WHO Eropa Hans Kluge bersama Direktur ECDC Andrea Ammon pada Rabu (12/10), dilansir dari Al Jazeera.
WHO dan ECDC juga menyoroti jutaan warga di seluruh Eropa belum divaksinasi Covid-19. Tak pelak, mereka mendesak negara-negara Eropa agar memberikan vaksin flu sekaligus Covid-19 untuk mengantisipasi lonjakan kasus influenza musiman.
baca juga:
“Dengan adanya potensi Covid-19 menyebar bersama influenza musiman, orang-orang yang rentan semakin berisiko mengalami penyakit parah dan kematian. Rumah sakit dan tenaga kesehatan (nakes) pun kemungkinan makin tertekan, sementara mereka sudah kelelahan selama hampir 3 tahun di garda depan perawatan kesehatan selama pandemi. Jadi, jangan buang-buang waktu,” imbau mereka.
Kelompok rentan, seperti wanita hamil, orang di atas 60 tahun, dan mereka yang memiliki penyakit penyerta, diwajibkan untuk divaksinasi dari influenza dan virus corona.
Pekan lalu, seorang pejabat kesehatan Prancis telah mengakui negaranya sudah memasuki gelombang ke-8 Covid-19.
“Ya, kita berada di gelombang ke-8. Seluruh indikator naik,” ungkap Brigitte Autran, anggota dewan strategis vaksinasi pemerintah.
Berdasarkan data Covid-19 Prancis pada 3 Oktober, rata-rata 7 hari kasus baru harian telah mencapai 45.631, level tertinggi sejak 2 Agustus.
Padahal, pada bulan September, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kasus Covid-19 telah turun drastis pada pekan 4 September, angka terendah sejak Maret 2020 ketika pandemi. Ia pun optimis akhir pandemi sudah di depan mata.
Meski begitu, Tedros mendesak dunia untuk melanjutkan upaya mereka melawan virus corona yang telah menginfeksi 606 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 6 juta pasien di antaranya. []