Mendengar Senandung Nostalgia di Toko Kaset Pita Bekas Cihapit

Mendengar Senandung Nostalgia di Toko Kaset Pita Bekas Cihapit

14 October 2022, 20:39

[*]Tersimpan sejutan kenangan lewat tembang-tembang lawas pada toko kaset pita bekas di Jalan Cihapit, Kota Bandung. [*]BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM — Tak jauh dari perempatan Jalan Cihapit dan Jalan Riau sayup terdengar suara lantunan musik lawas. [*]Di tengah bisingnya suara kendaraan yang berlalu lalang, sayup terdengar penyanyi Broery Marantika dengan tembang Widuri terlantun dari sebuah tape jadul seolah menyambut pengendara yang melintas.
[*]Dalam bangunan berluaskan 3 meter, berjajar dengan rapi tumpukan kaset pita lawas lengkap dengan wadah dan kover musisi pencipta dan penyanyi isi lagu. [*]Baca Juga: Jalur Kereta Api Cipatat-Padalarang, Rute Ekstrem yang Diwacanakan Alih Trase Sejak Era Belanda

[*]Dengan balutan cat hijau yang mulai mengelupas, bangunan dengan atap terbuat dari seng itu menjajakan ratusan kaset pita lawas di tengah gempuran digitalisasi musik. [*]Terletak persis di depan rumah mewah, bangunan yang dipayungi pohon rindang itu menjadi salah satu penjual kaset pita di Kota Bandung yang masih bertahan. [*]Begitulah gambaran toko kaset pita bekas di Jalan Cihapit, yang menyimpan sejuta kenangan lewat tembang-tembang lawas. [*]Baca Juga: Detik Akhir Pentolan G30S Letkol Untung, Tewas oleh Regu Tembak di Lembang [*]Toko kaset ini tidak menjual kaset-kaset modern atau baru, justru macam kaset lawas, mulai dari genre dangdut hingga jazz pun berkumpul dan berhimpitan di sini. [*]Karya-karya musisi lawas lokal dan barat pun tak sukar ditemui, seperti pop keroncong Hetty Koes Endang sampai single ‘Hey Jude’ milik The Beatles terpajang rapi di etalase toko meski wadah kasetnya sedikit usang. [*]Saat ditemui, Adam sang pewaris toko mengaku melanjutkan usaha jual-beli kaset pita ini dari ayahnya Ondi yang telah menekuni usaha tersebut sejak 1989. Karena usianya sang ayah yang semakin menua, ia meneruskan usaha yang mungkin sudah jarang diminati orang. [*]Di sudut toko pun nampak kardus penuh dengan tumpukan kaset jika sewaktu-waktu ada pembeli yang menanyakan koleksi kaset pita tertentu. Sepintas paling hanya ratusan saja jumlahnya, namun ketika ditanya sang pemilik menyebut jumlahnya bisa ribuan.

[*]
Tersimpan sejutan kenangan lewat tembang-tembang lawas pada toko kaset pita bekas di Jalan Cihapit, Kota Bandung. (Ayobandung.com/Muslim Yanuar Putra)

[*]Adam menceritakan kisah awal mula ayahnya menekuni usaha tersebut. Dulu, Ondi sang ayah berjualan kaset pita karena pengaruh dari lingkungan sekitar. Di era muda, teman-teman sebayanya gemar mengkoleksi kaset-kaset pita. [*]Terpancing hal itu, akhirnya Ondi terbawa arus untuk ikut koleksi kaset karena suka dan menjualnya. “Jadi dulu begitu ceritanya, nah sekarang berhubung beliau sudah tak lagi muda, maka saya meneruskan usaha ini,” ujarnya ketika ditemui, Jumat, 30 September 2022. [*]Ia pun bercerita masa jaya dahulu ketika sang ayah menekuni usaha jual beli kaset pita. Menurutnya, tahun 1990 menjadi tonggak kejayaan penjualan musik melalui media kaset pita. Lalu era kaset pita mulai redup sejak ngetrend digitalisasi di tahun 2000-an. [*]”Waktu kaset terakhir (trend) di toko teh Rp22.000. Saya masih suka ikut jualan bantu bapak. Masuk digitalisasi, menurun kaset, tinggal digital lagu apa aja tinggal di-download lagu apa aja banyak,” papar Adam. [*]Baca Juga: Tragedi Gempa Dahsyat Hancurkan Jalur Kereta Api Padalarang-Cipatat dan Aksi Heroik Warga Pribumi [*]Di tengah berkembangnya teknologi, tak ditampik peminat kaset pita semakin berkurang. Namun ia mengaku masih ada segelintir orang yang mencari kaset pita untuk mendengarkan musik sambil bernostalgia. [*]Saat ini, harga kaset yang ditawarkan pun beragam. Semakin langka, kata Adam, maka semakin mahal pula harga yang diberikan.
Contohnya seperti kaset album Led Zeppelin, satu buah kaset band legenda rock itu dibandrol Rp50.000 per buah. [*]”Itu kalau yang sudah termasuk langka dan band terknal ya. Tapi kalau kaset-kaset biasa yang masih sering ditemui di toko kaset, harganya Rp5.000 sampai Rp25.000 saja,” jelasnya.

[*]
Beginilah gambaran toko kaset pita bekas di Jalan Cihapit, yang menyimpan sejuta kenangan lewat tembang-tembang lawas. (Ayobandung.com/Muslim Yanuar Putra)

[*]Disela obrolan, datang pasangan suami istri yang menghampiri toko untuk menanyakan kaset yang sedang dicarinya. Ternyata ia sedang mencari kaset pita boyband Westlife semasa ia remaja dulu. [*]”Saya nyari kaset pita untuk nostalgia aja, lihat nih kang rambut udah ubanan begini. Kebetulan di rumah masih ada tape yang nyala. Kebetulan lewat yaudah sekalian beli,” ujar salah satu pembeli yang tak ingin disebut namanya. [*]Tak berselang lama, ia menyerahkan uang senilai Rp15.000 untuk kaset Westlife yang ia cari. Ingin memastikan kaset yang ia beli berjalan dengan baik, ia pun meminta Adam untuk memutarkan kasetnya di tape jadul yang ada di toko. [*]”So, I say a little prayer
And hope my dreams will take me there
Where the skies are blue
To see you l once again, my love
Overseas, from coast to coast
To find a place I love the most
Where the fields are green
To see you once again, My Love,” [*]Lagu My Love dari Westlife yang dirilis tahun 2000 bersenandung melalui tape tersebut. Lantas, ia pun segera meninggalkan toko setelah berpamitan untuk kembali melanjutkan perjalanannya. [*]”Lumayan, buat nostalgia nanti di rumah,” ujarnya sambil meninggalkan toko. [*]

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi