AYOBOGOR.COM — Seorang Pria warga Desa Ligarmukti, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor tersambar petir saat memanen padi di sawah. Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Kamis sore, 13 Oktober 2022. Pria berinisial J (50 tahun) tersebut tersambar petir saat hujan mengguyur wilayah kecamatan Klapanunggal. Kapolsek Klapanunggal AKP Bagus Ai Lesmana Putra Mengatakan bahwa kejadian tersebut bermula saat korban J sedang memanen padi di sawah. Ia beraktivitas di sawah miliknya bersama istri dan delapan orang petani lainnya. Baca Juga: Kota Bogor Berstatus Tanggap Darurat Bencana Hingga Akhir Tahun Saat itu petani yang lain dan istrinya berteduh di saung yang ada di sawah. Namun korban masih berada di tengah sawah saat hujan deras turun hingga akhirnya tersambar petir.
“Korban meninggal di lokasi kejadian langsung kita evakuasi ke RSUD Cileungsi. Yang selanjutnya kita serahkan kepada pihak keluarga untuk di makamkan,” tutup AKP Bagus Azi. Peringatan Cuaca Ekstrem dari BMKG Kota Bogor sejak tiga hari kebelakang mengalami intensitas hujan tinggi yang terjadi terus menerus sejak siang, sore bahkan hingga malam. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi Jawa Barat, kondisi itu disebabkan aktifnya La Nina yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Jawa Barat, termasuk Bogor. Baca Juga: Update Ketinggian Air Bendungan Katulampa, Hujan di Bogor Turun Sampai Malam Berdasarkan analisa pada dinamika atmosfer, Kamis, 13 Oktober 2022, Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Indra Gustari mengatakan, terpantau fenomena yang berpengaruh terhadap pembentukan awan konvektif dan peningkatan hujan di wilayah Jawa Barat. Hal itu diantaranya ditandai pada kondisi suhu muka laut di perairan Jawa Barat bagian selatan lebih hangat dibanding perairan bagian utara dengan anomali suhu berkisar antara +1.0 s/d +4.0°C, sehingga terdapat potensi penguapan (penambahan massa uap air) dari Samudera Hindia barat Sumatera, Selat Sunda, Laut Jawa, Samudera Hindia selatan Jawa dan sekitarnya. “Sehingga secara umum kondisi atmosfer di sekitar wilayah Jawa Barat relatif lembab, Nino 3.4 berada pada nilai -0.64 yang menandai aktifnya La Nina, indeks Dipole Mode berada pada nilai -0.57,” katanya. Kemudian lanjut Indra, secara umum angin yang melewati wilayah Jawa Barat bertiup dari arah tenggara, daerah belokan angin atau shearline di utara wilayah Jawa Barat. Berdasarkan analisis angin zonal area perlambatan angin terpantau di sekitar wilayah Jawa Barat. Baca Juga: Kota Bogor Berstatus Tanggap Darurat Bencana Hingga Akhir Tahun “Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Jawa Barat, termasuk Bogor,” jelasnya. Sementara itu untuk prospek kondisi cuaca di Kota Bogor pada tanggal 15 Oktober hingga 20 Oktober 2022 berpotensi hujan sedang hingga lebat sejak siang hingga sore hari.