Inggris Makin Gonjang-Ganjing, Perdana Menteri Pecat Menkeu

Inggris Makin Gonjang-Ganjing, Perdana Menteri Pecat Menkeu

15 October 2022, 23:25

Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri Inggris Liz Truss memberhentikan Kwasi Kwarteng sebagai menteri keuangan. Ini dipicu kebijakan ekonomi yang “compang-camping” di tengah krisis biaya hidup di negara itu.
Mantan sekretaris luar negeri Jeremy Hunt ditunjuk sebagai pengganti Kwarteng. Ini menjadikannya menteri keuangan keempat Inggris di tahun ini.
“Anda telah meminta saya untuk mundur … Saya telah menerimanya,” tulis Kwarteng yang mempercepat kepulangannya dati kegiatan di Washington, Amerika Serikat (AS) terkait G20, dalam sebuah surat kepada Truss, dikutip AFP, Jumat (14/10/2022).

Meski demikian, dalam surat yang sama Kwarteng tetap kukuh program ekonominya diperlukan. Ia menyebut karena “status quo bukanlah pilihan”.

Foto: Liz Truss (AP Photo/Rui Vieira)
Liz Truss meets supporters at a Conservative Party leadership election hustings at the NEC, Birmingham, England, Tuesday, Aug. 23, 2022. After weeks of waiting, Britain will finally learn who will be its new prime minister. The governing Conservative Party will announce Monday, Sept. 5, 2022 whether Foreign Secretary Liz Truss or former Treasury chief Rishi Sunak won the most votes from party members to succeed Boris Johnson as party leader and British prime minister. (AP Photo/Rui Vieira, File)

Truss sendiri membalas Kwarteng dengan menyebut keputusannya sebagai “mendahulukan kepentingan nasional”.
Truss baru terpilih 6 September lalu. Ia menggantikan Boris Johnson yang tersandung skandal karena memilih pejabat yang memiliki riwayat kasus pelecehan seksual.
Akibat kebijakan ekonominya dengan Kwarteng, jajak pendapat YouGov untuk surat kabar The Times mengatakan 43% pemilih Partai Konservatif menginginkan Truss mundur di Downing Street.

Sebelumnya Truss dan Kwarteng membuat heboh saat mewacanakan kebijakan pemotongan pajak (tax cut). Salah satu poinnya adalah penghapusan pajak senilai US$ 48 miliar, tanpa pengurangan belanja negara, termasuk 45% pajak penghasilan ke penerima tertinggi.
Truss juga berencana mengangkat batas bonus bankir. Downing Street juga membalikkan rencana kenaikan pajak perusahaan serta kenaikan baru-baru ini dalam kontribusi asuransi nasional.
Hal itu dipandang sebagai ‘racun politik’. Apalagi warga Inggris kini menghadapi krisis biaya hidup.

Dana Moneter Internasional (IMF) bereaksi atas wacana itu dan mengatakan pemotongan pajak mungkin akan memperburuk ketidaksetaraan. Ini akan melemahkan perjuangan bank sentral Inggris, BoE, melawan inflasi yang hampir 10% pada Agustus.
Kala rencana aturan diumumkan mata sang Inggris pound sempat menyentuh rekor terendah. Namun saat dibatalkan pound melonjak lagi.
Meski demikian, pekan ini rencana pajak baru muncul kembali. Truss sempat mengatakan rincian aturan akan terbit 31 Oktober.

[-]

Inggris Krisis, Jutaan Warga Rela Tak Makan Demi Listrik

(sef/sef)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi