Jakarta, Gatra.com- Direktur Eksekutif Lembaga Riset dan Konsultansi Politik ALGORITMA Aditya Perdana menyebutkan kriteria kecakapan dan pengalaman Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Minggu (9/10).
“Kriteria-kriteria terkait kecakapan dan pengalaman tersebut menjadi perhatian utama masyarakat Jakarta dibandingkan karakterirstik kedekatan politik maupun primordial. Persetujuan politik masyarakat terhadap faktor kecakapan relatif tinggi dibandingkan kedekatan dengan Gubernur sebelumnya, kedekatan dengan Presiden maupun keharusan latar belakang orang Betawi asli,” terangnya dalam Diskusi Online Hasil Survei Algoritma Research and Consulting “Tantangan Penjabat Gubernur DKI Menyongsong Pemilu Serentak dan Pemindahan Ibukota” melalui YouTube.
Faktor kecakapan ini dimaksud oleh publik adalah mayoritas masih memiliki harapan besar terhadap Provinsi DKI Jakarta, walaupun kelak sudah tidak lagi menjadi ibukota negara.
Dengan keyakinan yang tinggi terhadap masa depan Provinsi DKI Jakarta, tersebut ada dua hal utama diharapkan masyarakat dilakukan (PJ) Gubernur DKI Jakarta.
Pertama-tama, menata infrastruktur pendukung Jakarta sebagai pusat perekonomian. Kedua, siapkan regulasi mengenai perubahan status Ibu Kota menjadi agenda prioritas yang penting dilakukan PJ Gubernur dalam rangka transisi Jakarta.
“Kami melihat perkembangan berita bahwa bapak Heru Budi Hartono dinyatakan terpilih menjadi Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Tentunya kita semua menunggu hingga Presiden Joko Widodo mengeluarkan Keppres penjukkan tersebut,” harapnya.
Sambil menunggu dikeluarkannya Keppres mengenai PJ Gubernur DKI Jakarta, ini penting juga untuk menitikberatkan bahwa publik memiliki harapan besar terhadap calon PJ Gubernur DKI Jakarta.
Responden mengungkapkan sosok atau figur yang merakyat, tegas, jujur, amanah dan memiliki kinerja yang baik sebagai Penjabat Gubernur yang akan datang, mengungguli berbagai karakter atau atribusi lainnya.
Survei ALGORITMA membuktikan berdasarkan 420 responden yang tersebar di enam wilayah Provinsi DKI Jakarta. Hasil survei mewakili pendapat masyarakat Jakarta usia dewasa mulai dari usia 17 tahun ke atas.
Margin of error diperkirakan kurang lebih 4,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan pada 27 September sampai dengan 3 Oktober 2022 melalui wawancara telepon menggunakan kuesioner.