Menurut Mahfud, kritik publik terhadap Polri seiring munculnya kasus-kasus tersebut. “Akan tetapi, mari kita lihat ini sebagai langkah yang merupakan sisi lain dari sudut kemajuan.”
Mahfud berpendapat, Kapolri bersikap tegas dalam menindak para anak buahnya, termasuk pati, yang terbukti melakukan pelanggaran. Dicontohkannya dengan Ferdy Sambo.
“Misalnya, terhadap Sambo. Itu tindakannya tegas. Artinya, Polri itu punya power untuk melakukan itu dan bisa melakukan itu,” dalih mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.
“Apabila berpikir lebih negatif, bisa saja pengakuan dari ibu-ibu yang ditangkap karena membawa narkoba, yang menyatakan bahwa ibu-ibu tersebut bekerja sama dengan Teddy Minahasa, ditutup dan Teddy dibiarkan begitu saja,” imbuhnya.
Di sisi lain, Mahfud mengklaim, banyak prestasi Polri yang belum banyak mendapatkan perhatian publik. Misalnya, penangkapan bandar judi yang kabur ke luar negeri.
“Tidak mudah mengambil narapidana itu yang sudah lari ke luar negeri kalau tidak punya kesungguhan dan jaringan yang kuat serta memberi pengertian kepada negara lain untuk mengambil itu,” ucapnya.
Mahfud pun meminta publik melihat sisi sebaliknya dari rentetan peristiwa yang dialami Polri. “Ini justru satu langkah maju dari Kapolri dan Polri, bahwa dia bisa menindak siapa pun anak buahnya yang bandel.”