JawaPos.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menekankan pentingnya pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Dia menyoroti Human Development Index dan Indeks Daya Saing Indonesia yang masih rendah, dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.
Pesan tersebut disampaikan Haedar saat menghadiri Hari Bermuhammadiyah III di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Dia mengatakan kehadiran Muhammadiyah harus bisa membawa manfaat bagi umat. Diantaranya adalah turut mencerdasarkan bangsa melalui lembaga pendidikan di bawah bendera Muhammadiyah.
Menurut dia tantangan untuk membangun SDM bangsa Indonesia masih cukup berat. “Human Development Index kita masih nomor enam. Di bawah negara-negara ASEAN,” kata Haedar dalam keterangannya Minggu (16/10).
Di tingkat dunia, Human Development Index ada di urutan 107 dari 189 negara. “Tingkat daya saing juga masih nomor tujuh di bawah negara-negara ASEAN lainnya,” katanya.
Kondisi tersebut kontras dengan kondisi riil di Indonesia. Haedar mengatakan banyak anak-anak Indonesia yang memiliki potensi luar biasa.
“Ada yang jarang kuliah saja bisa jadi direktur utama,” katanya lantas tertawa.
Belum lama sumber daya alam (SDA) Indonesia juga begitu besar potensinya. Dia mengatakan semua modal tersebut harus bisa dikelola dengan baik.
Sehingga Indonesia bisa menjadi negara maju dan besar pada saat peringatan seabad kemerdekaan di 2045 nanti. Dia menegaskan pembangunan SDM Indonesia tidak berhenti sampai menyambut Indonesia emas di 2045. Tetapi terus dilakukan di masa depan.
“Tentu ini menjadi tugas dari anak-anak generasi setelah saya,” katanya.
Dia mengatakan yang paling utama adalah membangun karakter bangsa Indonesia.
Kegiatan Hari Bermuhammadiyah III itu juga dihadiri Dirut Utama PT Transportasi Jakarta M. Yana Aditya. “PT Transportasi Jakarta adalah perusahaan BUMD DKI Jakarta,” katanya.
PT Transportasi Jakarta mendapatkan amanah mengelola transportasi di Jakarta. Mulai dari bus, halte, mikrotrans atau angkot ber-AC.
Yana bersyukur bisa bekerja sama dengan UMJ. Dia mengatakan, kerja sama dilakukan dalam lingkup penelitian, pengajaran, dan pendidikan.
Serta pada kegiatan pengabdian masyarakat. Selain itu hasil dari kerjasama tersebut seluruh sivitas UMJ mendapatkan fasilitas bebas tarif Transjakarta apabila memiliki kartu JakLingko.
“Semoga kerja sama ini berdampak pada persyarikatan Muhammadiyah,” tuturnya.
Editor : Estu Suryowati Reporter : Hilmi Setiawan