Krjogja.com – TERNATE – Pertamina berkolaborasi dengan Kemendes PDTT, dan
Kemenkomarves, dalam mewujudkan kepedulian pemberdayaan UMKM melalui Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) di Maluku Utara.Dalam pagelaran GBBI kali ini
pengunjung dapat menemukan berbagai produk karya UMKM, termasuk yang tergabung
dalam program binaan Pertamina serta mengikuti berbagai aktivasi berhadiah menarik.Selain menyajikan berbagai aktivitas menarik, Pertamina juga menghadirkan produk-produk .unggulan Pertamina untuk menjawab rasa keingintahuan masyarakat yang terdiri dari
beragam kategori yaitu fashion, craft, dan kuliner khas Maluku Utara.I Ketut Permadi Aryakuumara, Executive General Manager Regional Papua Maluku PT Pertamina Patra Niaga menyampaikan melalui kegiatan ini, diharapkan dapat semakin menumbuhkan minat masyarakat akan produk-produk lokal dan terus mendukung para pengrajin lokal terutama pada binaan Pertamina.“Melalui partisipasi kami dalam kegiatan ini, masyarakat akan semakin giat dalam mendukung produk-produk lokal berkualitas sehingga kita mampu dalam mendorong pemulihan roda ekonomi Indonesia setelah lebih
dua tahun diterpa oleh pandemi yang melanda dunia,” ujar Ketut Permadi.Pertamina berkolaborasi untuk mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) yang digagas bersama oleh Kementerian Desa dan PDTT, Kemenko Marves, Pemerintah Provinsi Maluku utara, Bank Indonesia dan Top Brands.Sejalan dengan dukungan penuh SMEXPO untuk mendorong UMKM dan keikutsertaan dukungan kepada Bernas GBBI, dengan semangat itu, Pertamina berkomitmen untuk mengadakan SMEXPO yang salah satu tujuannya untuk mengangkat pemberdayaan UMKM di Maluku Utara dengan menghadirkan beberapa agenda kegiatan seperti Talkshow dan Upskilling UMKM, Social Media Activation, Marketing Live Competition, T3 GBBI Corner, dan hybrid Exhibition
bertajuk SMEXPO.Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, danTransmigrasi menyampaikan sambutan “Berawal dari arahan Presiden Jokowi, kami mengevaluasi bahwa di Kementrian desa tidak akan lagi menggunakan produk Impor, yang digunakan hanya produk dalam negeri dan produk UMKM buatan Indonesia. Kita harus merubah sikap dan perilaku terkait permanfaatan dengan produk produk kita. Tentu ini semua kita lakukan tidak lain karena kecintaan kita kepada produk-produk indonesia dan kita terus gelorakan bukan hanya ampilifikasi nya tapi terhadap perubahan sikap dan perilaku.“
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi menambahkan melalui gernas GBBI, kita semua belajar bahwa UMKM adalah tulang punggung bagi
perekonomian kita, ditengah kondisi gejolak ekonomi dan geopolitik global saat ini .diperlukan rasa empati sekaligus semangat untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia
salah satunya dengan memperkuat UMKM Indonesia”.Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia juga menyampaikan .“Gerakan nasional bangga buatan indonesia, telah menjadi gerakan yang super positif
dalam promosi pengembangan produk UMKM di indonesia, semenjak gernas GBBI diluncurkan, 12,1 juta unit UMKM telah bertranformasi ke platform digital, dan kami optimis target pencapaian 30 juta UMKM onboarding pada tahun 2023 akan tercapai.”
Beragam UMKM dihadirkan didalam kegiatan GBBI ini mulai dari Batik Malefo, Air Guraka Instant, Oleh-oleh “Ne Gam Macahaya”, Batik Tubo, Ifamoy, dan Serba Usaha yang
merupakan UMKM yang memberdayakan kaum difabel.Di dalam booth, terdapat aktivasi
program pinky movement, yakni program bantuan pinjaman lunak dan pembinaan untuk outlet Bright Gas maupun UMKM sebagai jaringan distribusi resmi LPG NPSO yang tertarik memanfaat Bright Gas untuk aktifitas bisnisnya di seluruh Indonesia.Salah satu dari perwakilan UMKM yang dibina dari Pertamina sejak tahun 2020 yaitu Nurjanah pemilik dari Batik Serba Usaha, menuturkan Pertamina banyak berperan dalam mendongkrak usaha. “Kami perkenalkan ecoprint sebagai karya yang layak dipasarkandi Ternate dan Pertamina membantu mempromosikannya sehingga masyarakat menjadi tahu dan menerima produk kami. “”Alhamdulillah berkat dukungan dari Pertamina, pelatihan dan binaan yang diberikan, usaha saya berkembang dan memperkerjakan sembilan orang diffable dan melatih serta memberdayakan 80 an orang lainnya.Saat ini kami memiliki
diferensiasi produk dan merambah sektor kuliner yang juga sudah diterima di gerai convinience store.” (*)