Reporter:
Khanif Lutfi|
Editor:
Khanif Lutfi|
Minggu 16-10-2022,19:28 WIB
Tangkapan layar video viral Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran angkat telepon dalam acara pengarahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk para pejabat Polri di [email protected]
JAKARTA, FIN.CO.ID – Penggunaan telepon yang dilakukan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Istana Negara, Jakarta menjadi sorotan.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono akhirnya angkat bicara soal Fadil Imran yang melakukan hubungan telepon saat menunggu arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022).
BACA JUGA:Ini Polisi yang Tangkap Irjen Pol Teddy Minahasa
Heru Budi mengatakan telepon yang digunakan Irjen Fadil merupakan milik Staf Protokoler Istana dan Fadil saat itu perlu mendapat informasi dari stafnya mengenai kondisi keamanan Jakarta yang merupakan tanggung jawabnya.
“Itu HP (handphone/telepon genggam) staf protokol yang bertugas,” kata Heru dikutip dari Antara, Minggu 16 Oktober 2022.
Tayangan video Fadil Imran saat bertelepon di Istana Negara menjadi polemik di media sosial dalam beberapa waktu terakhir.
Hal itu karena saat Jokowi memanggil seluruh petinggi Mabes Polri, kapolda, dan kapolres seluruh Indonesia ke Istana, para perwira polisi itu dilarang membawa telepon genggam, tongkat komando, hingga penutup kepala.
BACA JUGA:Jokowi Sebut Kepercayaan Publik terhadap Polri Jatuh Telentang
Para perwira polisi itu hanya boleh membawa alat tulis dan buku catatan.
Heru meluruskan bahwa telepon genggam yang dibawa Fadil merupakan milik Staf Protokoler Istana yang dihubungi staf Fadil.
“Pak Kapolda Metro kan perlu tahu kondisi keamanan Jakarta,” kata Heru.
Dalam arahannya kepada perwira kepolisian, Presiden Jokowi meminta seluruh jajaran Polri bekerja keras mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada kepolisian yang telah turun drastis.
BACA JUGA:Jokowi Enjoy di Malioboro, dengan Pengawalan Minim Paspampres
Menurut Jokowi, sebelum ada peristiwa penembakan di Duren Tiga yang menyeret mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, Indeks Kepercayaan Masyarakat menempatkan Polri di puncak teratas saat itu.
Sumber: