Jakarta, CNBC Indonesia – Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, kembali membuat pernyataan mengejutkan. Ia memperingatkan musuh-musuh negerinya, bahwa tentaranya siap “perang yang sebenarnya”, termasuk pasukan nuklirnya.
“Pasukan tempur nuklir kami … membuktikan lagi kesiapan penuh mereka,” ujarnya sebagaimana ditulis kantor berita pemerintah, KCNA, Jumat (14/10/2022).
–
–
“Untuk perang yang sebenarnya untuk membawa musuh di bawah kendali kita,” tegasnya lagi.
Pernyataan berapi-api Kim Jong Un tersebut, menurut Al-Jazeera, merupakan yang pertama sejak beberapa bulan terakhir. Ini datang kala dirinya mengawasi langsung uni coba ruda jarak jauh Korut di perairan barat Semenanjung Korea.
Uji coba rudal Korut makin intensif serai Senin ini. KCNA sendiri menyebut bahwa “Korut tengah menunjukkan pasukan negara itu sepenuhnya siap untuk menyerang dan memusnahkan objek yang ditetapkan di tempat yang dituju pada waktu yang ditentukan”.
Menurut perhitungan CNN International, selama 2022, Korut sudah melakukan 26 kali uji coba rudal jelajah. Tahun ini merupakan pengujian terbanyak Korut, sejak mengumumkan uji coba nuklir pertamanya di 2017.
Foto: Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, memantau langsung uji coba rudal yang dilakukan negaranya dua pekan belakangan sebagai latihan untuk menyerang Korea Selatan. (via REUTERS/KCNA)
Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, memantau langsung uji coba rudal yang dilakukan negaranya dua pekan belakangan sebagai latihan untuk menyerang Korea Selatan. (via REUTERS/KCNA)
Kirim 10 Jet Korut Dekati Korsel
Sementara itu, dalam update terbaru hari ini, Korut disebut kembali menembakkan rudal balistik jarak pendek ke laut lepas pantai timurnya. Pada dini hari, 10 pesawat militer Korut juga terbang dekat perbatasan yang memisahkan kedua negara, Korsel.
Mengutip AFP, militer Korut mengonfirmasi hal ini. Dalam sebuah pernyataan langka bahwa tindakan terbarunya datang sebagai tanggapan atas latihan artileri Korsel yang “provokatif” di dekat perbatasan.
“Tentara Rakyat Korea (Korut) mengambil tindakan militer yang kuat,” kata Pyongyang.
“Peringatan keras kepada militer Korsel yang menghasut ketegangan militer di daerah garis depan dengan tindakan sembrono,” tambahnya.
Hal ini pun dibenarkan militer Korsel. Seoul mengatakan mendeteksi peluncuran rudal balistik dari daerah Sunan di Pyongyang pada Jumat pagi. Itu hanya beberapa jam setelah Korut menerbangkan jet-jet ke dekat perbatasan.
“Jet Korut melintasi garis pengintaian yang ditetapkan Seoul yang memicu respons operasional otomatis. Seoul kemudian menerbangkan pesawat militer, termasuk jet tempur F-35A,” kata Kepala Staf Gabungan Korsel.
Bukan hanya itu, Korut juga diketahui menembakkan sekitar 170 artileri ke perairan lepas pantai timur dan baratnya. Ini, kata Korsel, telah melanggar zona penyangga” maritim yang disepakati dalam kesepakatan 2018.
“Ini tindakan bermusuhan,” kata Dewan Keamanan Nasional Seoul.
“Provokasi semacam itu akan membawa konsekuensi,” tambahnya.
Sementara itu, sekutu Korsel, Amerika Serikat (AS) mengutuk keras Korut. Paman Sam mengatakan ini melanggar berbagai sanksi PBB.
“Kami terus mengupayakan dialog yang serius dan berkelanjutan dengan DPRK, tetapi DPRK menolak untuk terlibat,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, merujuk pada Korut dengan nama resminya.
Foto: Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, memantau langsung uji coba rudal yang dilakukan negaranya dua pekan belakangan sebagai latihan untuk menyerang Korea Selatan. (AFP/STR)
Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, memantau langsung uji coba rudal yang dilakukan negaranya dua pekan belakangan sebagai latihan untuk menyerang Korea Selatan. (AFP/STR)
Korut Serius Ingin Perang?
Sementara itu, sejumlah pengamat menilai Korut semakin serius menanggapi situasi di Semenanjung Korea. Bulan lalu saja, Negeri Pertapa Sudan merevisi undang-undang nuklirnya, untuk serangan pendahuluan.
Kim Jong Un bahkan mengatakan Korut sebagai kekuatan nuklir yang “tidak dapat diubah”. Ini dianggap analis secara efektif mengakhiri kemungkinan negosiasi mengenai persenjataannya.
“Korut tampaknya menanggapi latihan artileri Korsel baru-baru ini dengan sangat serius,” kata pengamat dari Institut Unifikasi Nasional Korea, Hong Min, kepada AFP.
“Latihan terbaru bisa jadi merupakan reaksi Korut, sebagai protes dengan gaya Korut,” tambahnya.
[-]
–
Hati-hati AS, Korut Siap “Tembak” Nuklir saat Biden Datang
(sef/sef)