Jakarta, CNBC Indonesia – Pertengahan tahun depan masyarakat sudah bisa menjajal kereta cepat Jakarta-Bandung. Rencananya, setiap tarif untuk penumpang akan dipatok Rp150-350 ribu satu kali perjalanan.
Memang, tarif untuk jarak tertentu ditetapkan berbeda. Tarif termurah, yaitu Rp150.000 untuk untuk rute terdekat, dan termahal Rp350.000 untuk rute terjauh.
Lalu, bagaimana peluangnya untuk menarik minat masyarakat menggunakan moda transportasi ini nantinya?
–
–
Sebab, jika dibandingkan dengan Kereta Argo Parahyangan dari Stasiun Gambir, Jakarta menuju Bandung, penumpang hanya perlu membayar Rp95.000-145.000 untuk satu kali perjalanan.
Harga tersebut mengutip situs resmi pemesanan tiket PT KAI (Persero), untuk perjalanan hari ini, Jumat (14/10/2022), tiket eksekutif dibanderol Rp145.000 dan kelas ekonomi Rp95.000. Dengan waktu tempuh sekitar 2 jam lebih 40-49 menit, berangkat dari Stasiun Gambir, Jakarta tujuan Bandung.
Harga itu tidak berbeda untuk keberangkatan besok, Sabtu (15/10/2022).
Untuk keberangkatan hari Selasa (18/10/2022), harga tiket dibanderol sedikit berbeda. Harga tiket kelas eksekutif jadi lebih murah, yaitu Rp135.000. Sedangkan, tiket kelas ekonomi tetap Rp95.000. Dengan waktu tempuh sekitar 3 jam, berangkat dari Stasiun Gambir, Jakarta menuju Bandung.
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau progres perkembangan pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun Tegal Luar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). (Laily Rachev – Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau progres perkembangan pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun Tegal Luar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, dari segi perbedaan harga tiket tidak terlalu jauh.
“Lho dibandingkan Argo Parahyangan itu cuma Rp 210 ribu, berarti tinggal mainkan saja bisa diturunkan atau dinaikkan tergantung waktunya. Itu sudah biasa, Selasa dan Sabtu itu beda harganya,” kata Djoko kepada CNBC Indonesia, Jumat (14/10/2022).
Dia yakin, minat masyarakat menggunakan kereta cepat Jakarta-Bandung cukup besar. Khususnya dari pengguna kereta antarkota saat ini.
“Penumpangnya Argo Parahyangan akan berkurang terus, nanti tinggal Argo Parahyangan jadi kelas ekonomi dapat subsidi dan berhenti di setiap stasiun,” kata Djoko.
Hanya saja untuk memindahkan pengguna angkutan darat seperti mobil pribadi masih akan sulit karena transportasi pendukung yang kurang.
Menurutnya, target yang dipatok KCIC sebanyak 30 ribu penumpang per hari baru bisa terealisasi jika angkutan umum di Bandung dan Karawang dibenahi.
“Karena sampai di stasiun pengguna masih harus naik ojol (ojek online). Kecuali angkutan di Bandung Raya bisa seperti di Jakarta. Pemda harus serius membenahi angkutan penunjang,” kata Djoko.
Selain itu, ujar Djoko, konsesi yang dimiliki oleh Kereta Cepat Jakarta-Bandung lebih baik lebih dari 50 tahun, sehingga bisa balik modal atau break even point (BEP) tercapai.
[-]
–
Proyek Kereta Cepat JKT-BDG Molor, Menlu China Temui Jokowi!
(dce)