Warta Ekonomi, Jakarta –
Dewan Standar Akuntasi Keuangan Amerika Serikat atau FASB (Financial Accounting Standards Board) mengambil sebuah keputusan pada pertemuan 12 Oktober lalu terkait dengan langkah menuju adopsi institusional cryptocurrency yang lebih luas dengan mengizinkan perusahaan menggunakan “nilai wajar” untuk memperhitungkan kepemilikan kriptonya.
Dilansir dari Cointelegraph pada Senin (17/10/2022), keputusan tersebut masih bersifat tentatif dan dapat diubah pada rapat selanjutnya dalam pertimbangannya. Jika keputusan tersebut disetujui, maka akan memungkinkan bagi perusahaan untuk memperbarui neraca mereka secara teratur dengan nilai wajar aset kripto daripada mengacu pada aset digital seperti Bitcoin sebagai aset tidak berwujudu di mana perusahaan diminta untuk mengukur aset dengan harga terendah selama periode pelaporan.
Memberikan kemungkinan bahwa pedoman dapat saja berlaku mulai 2023, kepala praktik Pajak Investasi Alternatif KPMG, Anthony Tuths menyampaikan, “FASB baru saja membuka jalan untuk panduan akuntasi baru yang akan memungkinkan sebagian pada cryptocurrency diperhitungkan dengan nilai wajar. Ketika panduan ini mulai berlaku (kemungkinan pada tahun 2023), itu akan sangat membantu memuluskan jalan untuk adopsi arus utama yang lebih luas.”
Baca Juga: Komunitas Reddit Diskusikan Alasan Kripto Tak Lagi Jadi Pilihan Lindung Nilai di Masa Inflasi
Menurutnya ini, panduan akan menjadi pendorong bullish untuk adopsi kripto arus utama lebih luas, di mana kaitannya yaitu pada perlakuan terhadap aset digital sebelumnya telah mengakibatkan kerugian pemurunan nilai yang besar pada neraca karena perusahaan tidak dapat secara teratur memperbarui nilai kepemilikan ketika nilainya mengalami peningkatan.
Sementara itu, Direktur Strategi Perusahaan Pajak Crypto CoinLedger, Miles Brooks mengatakan bahwa keputusan FASB ini merupakan keputusan yang lama tertunda karena pertimbangan terkait dengan aturan akuntasi baru untuk kripto pernah mengalami penolakan hingga Mei lalu.
Dalam hal ini, Brooks juga turut menuturkan bahwa standar FASB yang baru akan memungkinkan perusahaan untuk lebih akurat melaporkan kepemilikan kripto mereka saat ini dalam laporan keuangan mereka.
Baca Juga: Kenapa Anies Baswedan Bertemu AHY Usai Dideklrasikan Nasdem? Ketum Demokrat Beri Jawaban Tak Terduga