“Kami telah menghitung total 40 orang tewas. Lima puluh delapan penambang dapat diselamatkan, baik oleh mereka sendiri atau berkat penyelamat,” kata Menteri Dalam Negeri Süleyman Soylu seperti dimuat BBC News. Sebuah unggahan video menunjukkan para penambang muncul dengan mata hitam dan bermata merah disertai oleh penyelamat yang menuntun mereka keluar.
Menurut keterangan Menteri Energi Turki, Fatih Dönmez, ledakan yang terjadi pukul 18:15 waktu setempat, di kedalaman 300 meter itu diduga akibat adanya penumpukan metana.Dönmez pada Jumat (14/10), mengklaim tak ada kebakaran yang sedang berlangsung di dalam. Pihaknya juga telah mengirimkan tabung oksigen dan alat pemadam kebakaran sebagai tindakan pencegahan.Keesokan harinya pada Sabtu (15/10), Dönmez memperbarui pernyataanya bahwa memang terjadi kebakaran, namun sudah ditangani dengan baik.
“Dalam pernyataan kami tadi malam saya katakan ada kebakaran sebagian di salah satu galeri. Api sebagian besar sudah dapat dikendalikan. Upaya pemadaman terus berlanjut,” ungkapnya. Tambang batu bara Amasra merupakan perusahaan milik negara. Sebelumnya, Turki menyaksikan bencana pertambangan batu bara paling mematikan pada tahun 2014, ketika 301 orang tewas setelah ledakan di kota barat Soma.