MENTERI BUMN Erick Thohir terus bertengger di posisi deretan teratas dalam beberapa survei bursa calon wakil presiden (cawapres) 2024.
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengungkapkan kinerja apik yang ditorehkan Erick Thohir selama ini telah mendapat perhatian besar masyarakat. Hal itu tentu membawa berkah tersendiri secara elektoral.
Emrus mengatakan ketegasan Erick Thohir dalam melakukan “bersih-bersih” di tubuh BUMN dinilai merupakan langkah yang berani. Menjadi sebuah gebrakan visioner untuk menyelamatkan sumber pendapatan negara melalui BUMN.
“Keuntungan besar dan berhasil mengungkap korupsi di BUMN saya pikir itu adalah buah dari kesuksesan kepemimpinan Erick Thohir. Patut diapresiasi,” tandas Emrus
Berdasarkan laporan konsolidasi kinerja tahun anggaran 2021, BUMN berhasil mencatatkan pendapatan tertinggi hingga Rp2.292 triliun. Capaian tersebut jauh meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Karena hal itulah, Emrus tak heran banyak dari masyarakat Tanah Air menginginkan Erick maju pada Pilpres 2024. Karakter pekerja keras dan memberikan dampak nyata adalah sosok pemimpin yang sangat disukai masyarakat dari berbagai golongan.
Hal itu terlihat dari sangat tingginya animo masyarakat setiap kali kunjungan langsung yang dihadiri Erick Thohir di berbagai daerah. Sambutan meriah tumpah ruah hadir dari masyarakat yang sangat menantikan kehadiran orang nomor satu di BUMN ini.
“Antusias yang begitu besar dari masyarakat membuktikan kecintaannya pada Erick Thohir. Sosoknya yang merakyat dan peduli membuat masyarakat begitu mencintai seorang Erick Thohir,” pungkasnya.
Erick Thohir melaporkan pendapatan seluruh perusahaan BUMN pada 2021 mencapai Rp2.292,5 triliun atau naik 18,8 persen dibandingkan tahun 2020.
“Revenue kita tahun buku 2021 meningkat 18,8 persen jadi Rp2.292,5 triliun. Angka ini sangat signifikan kalau kita bandingkan dengan APBN negara kita,” kata Erick Thohir beberapa waktu lalu.
Erick Thohir mengatakan peningkatan tersebut berkat transformasi dan restrukturisasi yang telah dilakukan terhadap seluruh BUMN yang ada di bawahnya sejak 2020.
Erick Thohir menyebutkan margin EBITDA yang merupakan indikasi efisiensi operasional mengalami peningkatan menjadi 20,4 persen pada 2021. Hal ini disebabkan perbaikan efisiensi pada beban operasional tidak langsung.(Ant/OL-8)