JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding berharap ada agenda pelepasan pekerja migran (PMI) oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara. Hal itu diharapkan dapat dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap PMI yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan devisa di Indonesia. “Saya itu punya mimpi. Karena kita selalu mengatakan bahwa PMI adalah penghasil pahlawan devisa. Sesekali pelepasan, pelepasan PMI, yang ke Korea misalnya itu dilepas di Istana, akhirnya mereka akan bangga,” ujar Karding usai rapat bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/10/2024). Baca juga: Profil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding di Kabinet Prabowo-Gibran Di samping itu, lanjut Karding, agenda pelepasan ini menjadi simbol komitmen pemerintahan untuk menjamin perlindungan terhadap PMI selama bekerja di luar negeri. Saat ini, Karding mengaku sudah mengusulkan agenda pelepasan tersebut kepada Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretaris Kabinet.
“Jadi pemerintah memberi pesan bahwa ini dilepas di simbol negara, artinya kami akan melindungi mereka. Jadi ya (kemungkinan) November, dan kami juga akan mengoptimalkan. Kami masih diusulkan ya sama Pak Seskab,” kata Karding. Karding menekankan bahwa Prabowo telah memerintahkan seluruh jajaran untuk memastikan para “Pejuang Devisa” diperlukan secara manusiawi. Baca juga: Cerita PMI asal Bali di Lebanon, 3 Hari Tidak Keluar Apartemen karena Lihat Aksi Baku Tembak Dia pun mengeklaim bahwa pemerintahan tengah menyusun program untuk memastikan perlindungan dan pelayanan yang optimal bagi PMI. Salah satunya dengan merencanakan pembentukan tim gerak cepat. “Kita lagi menyusun program-program bagaimana prinsipnya kehadiran negara terhadap pekerja migran. Dan meminimalisir potensi-potensi eksploitasi, kekerasan, tindakan perdagangan orang,” kata Karding. “Ya salah satunya adalah kita merasa perlu membentuk tim task force, tim gerak cepat. Jadi kalau ada apa-apa negara langsung hadir,” sambungnya. Baca juga: Polisi Cegat 14 Pekerja Migran Ilegal yang Hendak Berangkat ke Kamboja Bersamaan dengan itu, Karding menegaskan bahwa Kementerian P2MI juga akan meningkatkan kembali hubungan bilateral dengan negara lain, khususnya yang terkait pekerja migran. “Mungkin yang kita akan perbaiki nanti ke depan itu daerah-daerah yang kita mengirim banyak. Misalnya Arab Saudi, Uni Emirat Arab, itu akan kita perbaiki. Terus juga Malaysia, itu akan kita perbaiki,” kata Karding. “Dan negara-negara lain yang potensial juga. Masih ada Kanada, masih ada Amerika, masih ada Norwegia, masih ada Jerman. Itu juga, bahkan informasi yang saya perlukan di Hungaria juga ada,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.