Pasalnya, dua kesebelasan punya karakter yang cukup mirip. Sama-sa memainkan umpan-umpan pendek dengan pergerakan cepat para pemainnya. Tempo pertandingan pun berjalan dengan cukup tinggi.
Bina Taruna condong untuk memanfaatkan lebar lapangan saat melakukan serangan. Sementara Diklat ISA lebih cenderung menyusun serangan lebih dalam dari lini tengah.Di tengah tekanan Bina Taruna, kiper Diklat ISA melakukan blunder. Sebuah tendangan yang mengarah ke gawang coba ditepis dengan memantulkan bola. Sayang, bola justru memantul ke gawangnya sendiri.Toh Diklat ISA bisa bangkit dari ketinggalan mereka saat laga memasuki babak kedua. Dalam sebuah situasi di kotak penalti, pemain Bina Taruna melakukan handball. Penalti pun dihadiahkan wasit kepada Diklat ISA.Tendangan keras Haikal yang menjadi eksekutor gagal ditepis kiper Bina Taruna yang bergerak ke arah yang salah. Kedudukan pun kembali imbang.Gol ini seperti menyuntikkan tambahan semangat kepada para penggawa Diklat ISA. Di sisa menit pertandingan, Bina Taruna dipaksa lebih banyak berada di wilayah sendiri sambil sesekali melakukan serangan balik.Namun, semua upaya yang dilakukan kedua tim tak menciptakan tambahan gol. Hasil akhir tak berubah, imbang 1-1.