Harianjogja.com, BANTUL—Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Bantul mengadakan festival sastra dan meluncur buku antologi puisi, pada Rabu (30/10/2024).
Festival Sastra ini dikemas dalam kegiatan apresiasi sastra siswa dan guru bahasa indonesia tingkat SMP. Apresiasi sastra yang ditampilkan diantaranya adalah baca puisi, musikalisasi puisi, pembacaan dongeng, pantomim dan opera. Kegiatan ini didukung penuh oleh Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul.
Festival Sastra yang dilaksanakan di Aula Pemda II ini sebagai salah satu kegiatan dalam rangka peringatan bulan bahasa yang diperingati setiap bulan Oktober.
Kegiatan ini dikemas dengan penampilan-penampilan apresiasi sastra dari perwakilan siswa SMP di Kabupaten Bantul. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Disdikpora, Sekdin, Kabid SMP, Koordinator Pengawas SMP, Pengawas SMP dan ratusan siswa dan guru bahasa indonesia tingkat SMP se-Kabupaten Bantul.Festival sastra ini dibuka oleh Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto. Dalam pidatonya Nugroho menyampaikan bahwa dirinya mendukung kegiatan positif ini. Ia menyampaikan bahwa apresiasi sastra ini dapat dijadikan penyeimbang antara kompetensi akademik dengan jiwa siswa maupun guru.Dengan kegiatan apresiasi sastra ini, Nugroho berharap siswa dan guru dapat berkreasi dan mengapresiasikan sastra. Jadi sastra tidak hanya dipelajari pada saat jam pelajaran saja namun mereka juga dapat mengapresiasikan dalam bentuk lain seperti musikalisasi puisi ataupun pantomim.
“Sastra dapat menyeimbangkan jiwa siswa dengan kompetensi akademik,” kata Nugroho dalam keterangannya.
Selain meresmikan acara, Nugroho juga sekaligus meluncurkan buku antologi puisi karya para guru dengan tajuk “Ilmu pada Tubuh-Tubuh yang Sunyi” dilanjutkan dengan pembacaan salah satu puisi dalam buku antologi.Vita, salah satu siswa penampil merasa senang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dirinya mengaku ini pertama kalinya mengikuti kegiatan festival sastra dan baru mengetahui jika sastra tidak hanya untuk dibaca namun bisa diaplikasikan dengan kegiatan lain. Dirinya juga berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan agar siswa dapat mengapresiasikan sastra.
“Saya sangat senang bisa menampilkan pantomim pada event ini. Dari event ini saya jadi tahu kalau karya sastra tidak hanya dibaca namun bisa diapresiasikan dengan lagu,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News