Di Jepang Saja, Makan Gratis Hanya Sampai SMP

Di Jepang Saja, Makan Gratis Hanya Sampai SMP

31 October 2024, 19:00

JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota Komisi IX DPR Irma Suryani Chaniago mengapresiasi rencana pemerintah membiayai seluruh program makan bergizi gratis untuk seluruh tingkatan sekolah.
Di luar negeri saja, menurutnya, implementasi program serupa tidak sepenuhnya dibiayai pemerintah.
“Di Jepang itu makan gratis itu hanya sampai SMP, untuk SMP pun, untuk SMP yang memang siswanya anak orang mampu. Itu keluarganya ngiur (iuran). Nah ini kita seluruhnya dibiayai oleh pemerintah,” kata Irma saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Badan Gizi Nasional di ruang rapat Komisi IX, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Irma menilai, program makan bergizi gratis yang dibiayai pemerintah sama seperti program lainnya yang sudah berjalan, yakni BPJS Kesehatan.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Bakal Sasar Ibu Hamil, Balita hingga SMA
Meski begitu, diakuinya masih banyak dari masyarakat yang tidak bersyukur akan program tersebut.

Namun demikian, politikus Nasdem ini meminta agar pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, benar-benar mengawasi pelaksanaan program ini agar berjalan optimal.
“Karena kita pernah punya pengalaman contoh di Kemenkes dulu ya, Pak, itu ada program Kelambu untuk mengantispasi nyamuk demam berdarah di Papua, karena pusat yang mengirimkan ke daerah, sementara daerah yang harus mendistribusikan ke masyarakat, tidak ada biaya distribusinya, kelambunya dibiarin saja, kemudian tak digunakan dan dibakar habis tidak bermanfaat sama sekali,” contoh Irma.
Berkaca kejadian tersebut, Irma mewanti-wanti pemerintah pusat agar mengontrol jalannya program makan bergizi gratis di daerah dengan maksimal.
Baca juga: Mentan Lapor ke Prabowo, Ada Investor Sapi Asal Vietnam Mau Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Begitu juga soal makanan yang akan dibagikan sebagai bahan utama program tersebut.
“Nah nilai makanan yang sampai ke masyarakat anak-anak ini berapa, itu harus betul-betul dijaga. Kalau tidak, pasti akan jadi masalah,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Transportasi