Warta Ekonomi, Jakarta –
Sinergi dalam ekosistem ekonomi dan syariah (eksyar) nasional berperan penting untuk mewujudkan ekonomi yang inklusif, berdaya tahan, dan berkelanjutan. Hal ini menjadi kunci untuk mencapai visi Indonesia sebagai pusat produsen halal terkemuka di dunia.
Sebagai langkah nyata mencapai hal tersebut, Bank Indonesa (BI) yang merupakan inisiator dalam gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di Jakarta (30/10), meresmikan 4 (empat) program strategis.
Baca Juga: Kemenperin Apresiasi Industri Kendaraan Roda Dua, Bisa Bantu Target Pertumbuhan Ekonomi 8%
Pertama, Aplikasi Halal Traceability guna memperkuat ekosistem jaminan produk halal, melalui pengembangan sistem informasi penelusuran bahan produk dari sisi hulu hingga ke tangan konsumen (from farm to table).
Kedua, penguatan ekosistem usaha syariah melalui program digitalisasi pondok pesantren yang mencakup digitalisasi sistem pembayaran, pemasaran, pelaporan unit bisnis, pencatatan keuangan dan pengelolaan administratif pesantren.
Ketiga, inisiasi pengembangan produk Sharia Restricted Investment Account (SRIA) untuk mendukung pembiayaan investasi perbankan syariah pada proyek-proyek spesifik.
Keempat, Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (SNLIEKSI) sebagai upaya akselerasi peningkatan literasi dan inklusi eksyar secara kolaboratif dan komprehensif menggunakan pemodelan system dynamics secara holistik.
ISEF 2024 merupakan penyelenggaraan ke-11 yang mengangkat tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Ketahanan dan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan” dan dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, mewakili Presiden RI Prabowo Subianto, dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, menyampaikan ekonomi syariah dan industri halal berperan strategis dalam memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global. Dengan jumlah penduduk muslim mencapai 87%, Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan eksyar.
Dalam State of The Global Islamic Economy (SGIEI) Report, pada tahun 2023 Indonesia menempati posisi ketiga. Selain itu, kontribusi eksyar dalam PDB yang mencapai 48,71% dan berperan dalam mendukung pemberdayaan UMKM menjadi peluang bagi pengembangan eksyar.
Dalam rangka mendukung Asta Cita kedua yang dicanangkan oleh Pemerintah, diperlukan upaya untuk mendorong kemandirian ekonomi nasional, termasuk peran eksyar.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga mengapresiasi program utama yang diluncurkan dalam ISEF 2024 khususnya Halal Traceability yang dapat mendorong digitalisasi produk halal dan percepatan sertifikasi halal bagi produk-produk UMKM Indonesia.
Ke depan, sinergi ekosistem eksyar yang lebih inklusif sangat diperkukan untuk pengembangan ekonomi syariah yang lebih luas dan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Terkait dengan capaian ISEF 2024, Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyampaikan peran penting ISEF dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia yang tecermin pada semakin terbentuknya ekosistem eksyar yang terintegrasi, penguatan kelembagaan dan dukungan regulasi dalam pengembangan eksyar baik nasional maupun daerah, dan penguatan leadership di berbagai fora Islamic International Organization.
Pada ISEF 2024 terdapat kebaruan yang diusung antara lain: (i) penguatan leadership pada fora internasional, seperti penyelenggaraan 33rd Governing Board (GB) Meeting International Islamic Liquidity Management (IILM), Kolaborasi Internasional High-Level Seminar Eksyar, dan World Zakat & Waqf Forum (WZWF), (ii) penguatan kolaborasi event antara ISEF dengan kegiatan berskala nasional dan internasional, dan (iii) peningkatan skala penyelenggaraan Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC) dan Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF).
Sebagai rangkaian acara ISEF 2024, juga turut diselenggarakan Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2024 yang dibuka oleh Gubernur BI dan mengangkat tema “Elevating Sustainable Modest Fashion to The Global Stage”.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi kuat antara Bank Indonesia, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Indonesian Fashion Chamber (IFC) yang menghadirkan 233 desainer nasional dan internasional.
Perhelatan ISEF ke-11 diselenggarakan sepekan di Jakarta Convention Center (JCC) mulai 30 Oktober s.d. 3 November 2024 dengan rangkaian kegiatan terdiri dari seminar/talkshow bertaraf nasional dan internasional, business matching, International Halal Showcase, Tabligh Akbar, Muslim Travel Expo, Indonesia International Islamic School and Education Expo (IN2ISE), dan Halalicious Culinary Festival, serta rangkaian kompetisi.
Sebelumnya, penyelenggaraan ISEF 2024 telah didahului dengan kegiatan Road to ISEF dalam bentuk Festival Ekonomi Keuangan Syariah (FESyar) sejak Mei hingga September 2024 di 3 wilayah, yakni wilayah Sumatera di Kepulauan Riau, Kawasan Timur Indonesia (KTI) di Sulawesi Tenggara, dan wilayah Jawa di Jawa Timur.
Penyelenggaraan ISEF ke-11 merupakan kolaborasi sejumlah lembaga dan mitra strategis eksyar nasional maupun internasional yang berkomitmen dalam mendukung peran ekonomi dan keuangan syariah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.