AYOBOGOR.COM — Dalam dunia kuliner Bogor, Kue Basah Pak Jajang telah menjadi nama yang tidak asing lagi. Berawal dari tahun 1979, Pak Jajang mulai menjajakan kue basahnya di Pasar Anyar. Memasuki tahun 1980-an, ia beralih menggunakan gerobak dan menetap di depan Oke Print Air Mancur. Tanpa nama yang khusus, gerobak tersebut hanya menyebutkan “Kue Basah” di kacanya, namun telah menarik perhatian banyak pembeli. Setiap hari, gerobak ini selalu ramai dikunjungi penggemar kue basah, terutama karena berbagai jenis kue langka dan rasa otentik yang ditawarkan.
Salah satu andalan yang sangat digemari adalah Jojongkong, kue tradisional yang terbuat dari campuran beras, tepung ketan, kanji, dan garam, diisi dengan parutan kelapa dan gula merah, serta dibungkus dengan daun pisang. Dengan jumlah Jojongkong yang sangat terbatas setiap harinya, pelanggan disarankan untuk datang lebih siang atau memesan sehari sebelumnya agar tidak kehabisan.
Selain Jojongkong, ada juga berbagai jenis kue basah lainnya yang bisa dinikmati, seperti Bubur Pacar Cina, Naga Sari, Putu Mayang, Cenil, Klepon, Lupis, dan Putri Noong. Uniknya, meski telah beroperasi selama lebih dari empat dekade, jenis kue yang dijual tetap konsisten, tidak berubah sedikit pun. Keaslian rasa kue-kue ini terjaga dengan baik, karena semua dibuat secara homemade oleh Pak Jajang dan keluarganya. Bahan-bahan seperti tepung dan pacar cina bahkan diproduksi sendiri, sementara gula merah yang digunakan dikirim langsung dari Cianjur atau Sukabumi, menjadikan rasa kue-kue tersebut semakin otentik. Gula merahnya yang kental berpadu sempurna dengan tekstur legit dari kue-kue basah, membuatnya sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin mencicipi kue basah tradisional. Dengan 44 tahun pengalaman dalam menjajakan kue basah, Pak Jajang dan keluarganya telah berhasil menghadirkan cita rasa yang tak hanya enak, tetapi juga menyimpan cerita dan tradisi kuliner yang kaya. Jika Anda pecinta kue basah tradisional, jangan lewatkan untuk mencicipi kelezatan yang ditawarkan di sini!