Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia akan tetap menjalin persahabatan dengan semua negara, namun tidak akan menjadi boneka atau kacung negara lain. Pernyataan ini disampaikan dalam pidatonya pada deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu, 2 Oltober 2024.“Kita ingin menjadi tetangga yang baik, mitra yang baik. Kita ingin menjadi temanmu, mitramu, tetapi kita tidak akan menjadi pionmu, kita tidak mau jadi kacung kalian,” tegas Prabowo. Pidato ini disampaikan di hadapan ribuan peserta yang hadir dalam acara tersebut.Prabowo juga menceritakan tentang undangan yang dia terima dari China dan Amerika Serikat (AS). Meskipun lebih ingin fokus pada urusan dalam negeri, dia merasa berkewajiban untuk menghadiri undangan tersebut. “Saya sendiri sebenarnya mau konsentrasi di dalam negeri, tapi salah satu kewajiban hadir ke APEC di Peru, ke G20 di Brasil, diundang ke Tiongkok, begitu diundang ke Tiongkok, Amerika juga ngundang. Waduh, ini dua kekuatan besar ngundang, ya enggak berani saya tolak, demi rakyat saya harus berangkat,” ungkapnya.Presiden Prabowo menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan negara lain. Menurutnya, Indonesia percaya bahwa 1000 kawan terlalu sedikit, dan 1 lawan terlalu banyak. “Saya lebih suka ngurus dalam negeri, saya lebih suka ngurus Saudara-Saudara sekalian. Tapi untuk rakyat saya juga harus berhubungan baik dengan semua negara,” jelasnya.“Karena Indonesia mengambil jalan 1000 kawan terlalu sedikit, 1 lawan terlalu banyak, pemimpin-pemimpin harus menjaga bahwa Indonesia, rakyat Indonesia, tidak terseret ke dalam pertikaian orang-orang lain,” pungkas Prabowo. Dengan sikap ini, Indonesia berkomitmen untuk tetap berdiri tegak dan mandiri di kancah internasional.