Presiden Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya tidak berani menolak undangan dari China dan Amerika Serikat (AS). Pekan depan, Prabowo akan melakukan lawatan ke beberapa negara untuk membina hubungan internasional yang lebih baik. Meski lebih memilih untuk berada di dalam negeri, Prabowo menyadari bahwa kewajiban sebagai pemimpin negara harus dipenuhi.Dalam pidatonya di deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Prabowo mengungkapkan bahwa undangan ke APEC di Peru, G20 di Brasil, China, dan AS adalah bagian dari kewajibannya. “Waduh, ini dua kekuatan besar undang. Yang enggak berani saya nolak, ya kan,” ujar Prabowo dengan nada serius namun penuh kejujuran.Prabowo meminta izin kepada rakyat Indonesia untuk menunaikan kewajibannya tersebut. Ia menegaskan bahwa kunjungan ini dilakukan demi kepentingan bangsa dan negara. “Demi rakyat, harus saya berangkat ke situ. Ya, jadi saya minta izin, bukan pernah bawa jalan-jalan ke luar negeri, ya. Saya lebih suka di dalam negeri, saya lebih suka ngurus saudara-saudara sekalian,” ucapnya dengan tegas.Prabowo menambahkan bahwa Indonesia mengambil jalan seribu kawan dan tidak ingin memiliki musuh. Meski demikian, Indonesia tidak akan tunduk pada kepentingan asing. “Kita harus yakinkan negara-negara, saya katakan we want to be your friend, but we never be your pion. Kita tidak mau jadi kacung,” tegas Prabowo dengan penuh keberanian.Lawatan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas. Prabowo berkomitmen untuk menjaga kedaulatan dan kepentingan nasional, sambil terus membangun hubungan baik dengan negara-negara lain.