JAKARTA, KOMPAS.com – Putra Presiden Pertama RI Soekarno, Guntur Soekarnoputra menepis kabar yang menyebut bahwa ayahnya memiliki harta berlimpah selama menjabat sebagai Presiden.
Hal ini disampaikan Guntur ketika ditanya moderator peluncuran buku berjudul “Sangsaka Melilit Perut Megawati” bahwa ada anggapan Bung Karno mempunyai berton-ton emas yang disimpan di salah satu Bank di Swiss.
“Bohong,” kata Guntur menjawab pertanyaan moderator, saat peluncuran buku di Jakarta, Minggu (3/11/2024).
Moderator lantas kembali bertanya mengenai soal kabar yang menyebut BUng Karno memiliki batu intan terbesar di dunia.
Baca juga: Guntur Soekarnoputra Sebut Istana Batu Tulis Bukan Istana, tapi Rumah
“Khalayak di luar negeri juga mengira, Bung Karno memiliki sebuah batu intan terbesar di dunia, yang oleh Bung Karno dinamakan Intan Kartika, yang lebih besar nilai karatnya yang lebih besar dibandingkan intan terbesar di dunia, ini benar enggak?” tanya moderator kepada Guntur.
“Bohong juga. Itu salah kaprah semua,” jawab Guntur.
Guntur menegaskan, Bung Karno bukanlah seorang presiden yang bergelimang harta.
Ia meminta agar tidak ada anggapan bahwa Bung Karno adalah presiden yang kaya raya atau memiliki simpanan berupa emas di luar negeri.
“Sebenarnya itu jangan Bung Karno dianggapnya presiden yang kaya raya, presiden yang punya sekian miliar terus punya simpanan emas atau apa di Bank di Swiss, sekarang katanya banknya emasnya berton-ton,” ujar Guntur.
Baca juga: Ulang Tahun Ke-80, Guntur Soekarnoputra Luncurkan Buku Sangsaka Melilit Perut Megawati
“Pikir saja, kalau emas berton-ton disimpan di Bank di Swiss, yang saya sendiri pernah ke sana, itu ruang penyimpanan uang di Swiss itu enggak akan muat mau diisi emas segitu banyak. Jadi saya pikir ini bohong semua ini,” kata dia menambahkan.
Guntur pun bercerita bahwa ia pernah didatangi oleh seseorang yang ingin membuktikan bahwa Bung Karno memiliki harta emas berlimpah.
Ia menyebutkan, orang itu datang membawa sebongkah emas, tetapi Guntur menduga emas tersebut adalah emas palsu.
Guntur lalu meminta anak buahnya untuk menggergaji emas yang dibawa tersebut dan terbukti bahwa emas itu adalah emas palsu.
“Saya potong saya gergaji, ternyata lapisannya di luar itu memang sepuhan emas, tapi di dalamnya itu besi, besi kancur,” kata Guntur.
“Nah kan saya kesal, saya bilang sama dia, saya lempar ke dadanya dia, go to hell your emas,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.