KRjogja.com – BANTUL – Pasar Blumbang Mataram kembali digelar untuk yang ke 18 kalinya. Dengan mengusung konsep pasar jajanan lawas, acara ini berlangsung di Pasar Blumbang Mataram, Wirokerten, Banguntapan, Bantul. Salah satu tokoh masyarakat Desa Wisata Wirokerten, Ana Ratri menjelaskan kegiatan Pasar Blumbang Mataram diselenggarakan setiap Minggu Wage. Pasar ini sebagai ajang pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Pasar ini sebagai basis pemberdayaan masyarakat lokal dengan melibatkan 53 UMKM. Masyarakat memiliki harapan kegiatan ini selalu berkelanjutan. Sebagai oase bagi warga karena nemiliki unsur edukasi, rekreasi, penyelamatan lingkungan,” ucap Ana Ratri (3/11/2024).
Baca Juga: Ratu Siti ‘All Out’ Berkarya di Dunia Fashion Yogya Ketua Pokdarwis Wira Jaya Wirokerten, Rivaldi Alan Saputra menuturkan Pasar Blumbang Mataram ini tepat 2 tahun digelar di Desa wisata wirokerten. Saat ini berkonsep multi event.
“Tidak hanya pasar UMKM saja, namun disertakan lomba mural, mewarnai, menggambar, jalan sehat, hingga acara kesenian karawitan dan jathilan. Untuk UMKM 70% lokal, 30% dari luar Wirokerten,” ujar Rivaldi. Dalam perkembangannya, area Pasar Blumbang Mataram ini dahulu hanya rawa-rawa. Dari anak-anak muda Desa Wirokerten melihat potensi blumbang ini bisa dimanfaatkan. “Dulu awalnya dari 5 orang, namun saat ini sudah 60 orang yang tergabung. Dampaknya kita mendapatkan data peningkatan pemasukan dari UMKM. Mulai dari 3 juta hingga paling banyak 17 juta setiap satu event,” tambahnya. Baca Juga: Bahasa Asing yang Paling Banyak Digunakan di Dunia: Apakah Kamu Sudah Menguasainya? Pihaknya mendapat dukungan pemerintah Wirokerten. Hal itu sebagai wadah ekspresi anak-anak muda. Terlihat animo masyarakat sangat tinggi dalam penyelenggaraannya. “Dulu awalnya dari lokal saja, namun sekarang sudah terlihat hingga luar. Meski kami tidak menargetkan jumlah pengunjung, namun pengunjung dari luar Yogya, Malaysia, bahkan Inggris ada yang datang,” tandasnya. (*3)