FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kasus judi online yang melibatkan oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), terus menarik perhatian dan jadi perbincangan hangat publik.
Belakangan, sejumlah pihak berharap pihak kepolisian menggali keterangan Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi terkait judol tersebut. Salah satu alasannya karena pegawai yang terlibat becking judi itu merupakan anak buahnya saat menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Desakan polri memerika Budi Arie salah satunya disuarakan Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa), Adi Kurniawan. Dia meminta Polri memeriksa mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi terkait keterlibatan pegawai Kemenkominfo yang kini bernama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam kasus judi online.
“Pegawai Komdigi yang ditangkap terkait judol itu adalah pegawai yang bekerja saat Budi Arie jadi Menkominfo. Jadi, Polri juga harus periksa dan selidiki Budi Arie apakah terlibat atau tidak,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (5/11).
Menurutnya, keterlibatan Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) tersebut patut diduga karena bisa saja hal tersebut berkaitan dengan jebolnya Pusat Data Nasional (PDN). Pasalnya, saat Budi menjabat sebagai Menkominfo PDN RI sering kali mengalami kebobolan.
“Apalagi saat itu dia sangat bersemangat sekali menggambar-gemborkan pemberantasan judi online. Dan di saat itulah PDN kita jebol. Itu wajib diselidiki,” kata Adi.
Lebih lanjut, Adi menyinggung Asta Cita Prabowo-Gibran saat ini sedang digalakkan Polri menuju 100 hari kerja kepolisian. Menurutnya, apabila Polri berani memeriksa Menteri Koperasi Indonesia (Menkop) tersebut. Maka dirinya yakin kepolisian RI dapat semakin dipercaya rakyat Indonesia.
Sebab itu, dirinya sangat menunggu keberanian Polri dalam memeriksa siapapun yang terlibat termasuk para petinggi negeri. “Kami menunggu keberanian Polri secara lebih lanjut dalam memeriksa siapapun yang terlibat termasuk para petinggi republik ini. Demi terwujudnya Asta Cita Prabowo-Gibran menuju Indonesia Emas,” kata dia.
Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa) mengapresiasi langkah Bareskrim Polri yang berhasil membongkar jaringan judi online (judol) internasional SLOT82-78 yang dikendalikan warga Cina. Tiga tersangka baru telah ditangkap bersamaan dengan penyitaan uang Rp70,2 miliar.
“Apresiasi penuh kepada Polri yang gerak cepat membongkar kasus jaringan judi online internasional. Semoga ini adalah awal yang baik bagi pemberantasan judi online yang makin meresahkan,” ujar Adi.
Menurutnya, judi online semakin meresahkan karena sangat merusak segala sendi-sendi kehidupan masyarakat dan sangat berdampak pada kerugian ekonomi negara terutama bagi kalangan rakyat miskin.
“Terlebih itu sangat merusak pada kehidupan masyarakat termasuk berdampak pada kerugian keuangan negara terutama bagi masyarakat miskin,” kata Adi. (fajar)