Ada Pesan Lawan KDRT dalam Film India Do Patti yang Tayang di Netflix

Ada Pesan Lawan KDRT dalam Film India Do Patti yang Tayang di Netflix

2 November 2024, 6:20

TEMPO.CO, Jakarta – Film India yang rilis di Netflix, Do Patti, menghadirkan kisah pria bernama Dhruv Sood (Shaheer Sheikh) dari kota perbukitan kecil yang selalu memukuli istrinya, Saumya (Kriti Sanon). Film ini dimulai dengan paralayang yang gagal. Saumya yang mengira suaminya telah merusak tali pengamannya memohon agar diselamatkan.Setelah diselamatkan, Saumya memberitahu inspektur polisi Vidya Jyothi (Kajol) bahwa suaminya mencoba membunuhnya. Selanjutnya, film ini akan dibawa pada awal perkenalan Saumya dan Dhruv.Film ini menampilkan kisah awal ketika Saumya diperkenalkan sebagai introvert yang mengalami depresi berat sejak orang tuanya meninggal. Saumya tinggal dengan seorang pengasuh pecandu alkohol dan memiliki hubungan penuh gejolak dengan saudara kembarnya, Shailee (Kriti Sanon). Setelah itu, Saumya bertemu dan menjalin hubungan asmara dengan Dhruv yang sebelumnya telah berhubungan bersama Shailee.Menurut gadgets360, film ini berhasil dengan baik dalam menggambarkan patriarki, kekerasan terhadap perempuan, trauma masa kecil, dan dampak yang mendalam. Film ini menampilkan tindakan Dhruv yang memukuli Saumya dengan brutal. Dhruv juga menjambak rambut, menendang perut, menggulingkan seperti bola, melempar dari tangga, dan meninggalkan Saumya yang bersimbah darah di lantai. Pada akhirnya, Dhruv juga bersikap manipulatif dengan memberikan pernyataan khasnya, “Kenapa kamu membuatku marah?”Meskipun dapat mengganggu dan memicu emosi korban pelecehan, adegan ini juga merupakan salah satu alur cerita paling kuat. Adegan ini tidak hanya menunjukkan kebrutalan kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT terhadap perempuan, tetapi juga kejiwaan “monster” dari Dhruv yang melakukan pelecehan.Selain itu, klimaks dalam film ini menunjukkan bahwa ibu dari Saumya dan Shailee juga juga menjadi korban KDRT. Dalam rangkaian peristiwa yang tragis, kebrutalan suaminya meningkat hingga ke titik fatal yang menyebabkan pembunuhan sang ibu. Kejadian ini disaksikan oleh Saumya, tetapi dibungkam oleh pamannya. Menyembunyikan kebenaran tentang KDRT tersebut sejak kecil berdampak buruk pada Saumya sehingga harus berjuang melawan kecemasan dan depresi. Ironisnya, sejarah terulang kembali dan mendapati Saumya terperangkap dalam siklus KDRT, seperti ibunya. Bahkan, kasus rumah tangganya terjadi lebih buruk karena harus berurusan dengan saudara kembarnya yang tertarik pada suaminya.Dikutip news18, penyertaan isu KDRT dalam Do Patti sebagai alur cerita sekunder menjadi upaya yang terencana untuk membuat dampak sosial. Selain itu, Do Patti juga memunculkan adegan pemicu dari KDRT. Film ini menggambarkan dengan menyentuh bagaimana perempuan sering merasa terpaksa menderita dalam diam demi anak-anak. Film ini juga menekankan trauma abadi yang dapat muncul dari pernikahan tidak sehat sehingga memengaruhi anak-anak hingga dewasa. Film ini juga menunjukkan bahwa rasa sakit akibat KDRT terkadang tidak tampak secara fisik.Cara Do Patti menangani dan menggambarkan tema trauma masa kecil, persaingan antarsaudara, KDRT, pelecehan, dan objektifikasi perempuan cukup mengesankan. Bahkan, film ini mengeksplorasi secara mendalam, termasuk detail terkecil yang dilengkapi dengan akting brilian dari para aktor. Pesan isu KDRT dalam film Do Patti hasil karya sutradara Shashanka Chaturvedi dapat disaksikan di Netflix yang telah tayang sejak 25 Oktober 2024.

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi