Berbagi Setetes Darah demi Kehidupan

Berbagi Setetes Darah demi Kehidupan

7 November 2024, 6:04

Polewali Mandar, VIVA – Waktu menunjukkan hampir tengah malam. Pria itu bersiap hendak tidur. Tiba-tiba, telepon selulernya berdering. Dia langsung mengangkat handphone tersebut.

Baca Juga :

Baduy Crafts Find New Markets Through Innovative Online Platform

Sejurus kemudian, dia bergegas keluar rumah. Dengan menunggang sepeda motor, dia langsung tancap gas. Langit gelap tak membuat dia gentar. Dingin angin tak mampu mengadang. Dia terus bergerak menembus malam.Adalah Tri Sutrisno, pria tersebut. Malam itu, warga Kelurahan Manding, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar) ini mendapat telepon darurat. Seorang teman mengabarkan bahwa ada seorang ibu yang akan melahirkan dengan cara sesar membutuhkan transfusi darah AB. 
Baca Juga :

Hebat! Pria Ini Bantu Ratusan UMKM di Tabalong Bebas dari Rentenir, Begini Caranya

Tri yang memiliki golongan darah AB langsung menyanggupi untuk membantu ibu tersebut. Dia pun segera berangkat ke kantor Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Polewari Mandar, Sulawesi Barat. Tiba di sana, pria 33 tahun ini langsung cek kesehatan. Setelah dinyatakan sehat, dia langsung mendonorkan darahnya. “Alhamdulillah, ibu dan bayinya selamat, ” ujar Tri saat dihubungi VIVA, Senin, 4 November 2024.

Ketua Relawan Setetes Darah Tri Sutrisno tengah donor darah di Polewali Mandar, Sulbar.

Photo :

Dok. Relawan Setetes Darah

Baca Juga :

Empowering Aceh’s Cleft Lip Patients with Free Surgery and Support

Hingga kini, kejadian empat tahun lalu itu masih melekat dalam benak Tri. “Dari momen ini, saya berpikir bahwa kehidupan kita sangat dibutuhkan kehidupan yang baru, ” katanya.
Bagi Tri, kegiatan mendonorkan darah tersebut bukan yang pertama. Sejak kuliah, dia telah menjadi pendonor darah aktif. Dia merasa sangat bahagia ketika dapat membantu sesama manusia, terutama para pasien yang tengah membutuhkan darah. 
Tri prihatin jika melihat para pasien yang kesulitan mendapatkan pendonor darah. Keprihatinan itu juga yang mendorong dia dan rekan-rekannya mendirikan komunitas Relawan Setetes Darah. “Kami prihatin melihat kondisi kesulitan pasien mendapatkan pendonor darah ketika stok darah di UTD PMI terbatas. Sehingga kami berinisiatif untuk membentuk suatu kelembagaan yang membantu keluarga atau pasien untuk mencari pendonor, ” ujarnya.Berdiri pada 3 Mei 2018, komunitas Relawan Setetes Darah diinisiasi oleh Tri dan lima rekannya. Pembentukan komunitas dilakukan di sebuah tempat di sekitar Alun-alun Kota Polewali Mandar. Komunitas ini, kata Tri, tidak dinaungi lembaga atau yayasan tertentu.Struktur komunitas terdiri dari ketua, wakil ketua, koordinator yang membidangi sosialisasi, data base dan keanggotaan. Saat ini, terdapat 7 orang pengurus. Tri sendiri didapuk sebagai ketua. Setelah resmi terbentuk, mereka melakukan kegiatan sosialisasi dan donor darah. Bekerja sama dengan UTD PMI Kabupaten Polewari Mandar, acara itu digelar di Alun-alun Kota Polewari Mandar. Relawan Setetes Darah juga mengundang relawan dari berbagai organisasi dan komunitas lainnya.Awalnya, menurut Tri, dia dan teman-temannya ragu kegiatan itu akan didatangi banyak pengunjung. Namun kekhawatirannya sirna ketika melihat masyarakat antusias datang ke acara tersebut. Bahkan mereka tertarik untuk mendonorkan darah. Hasilnya, dari kegiatan itu terkumpul 70 kantong darah. “Banyak dari kalangan ibu-ibu yang secara sukarela hadir dalam kegiatan untuk mendonorkan darah, ” katanya.Seiring seirama. Relawan Setetes Darah juga membantu pasien yang membutuhkan pendonor darah. Dalam menolong pasien tersebut, komunitas berkoordinasi dengan UTD PMI. Relawan Setetes Darah memiliki database relawan pendonor yang memuat data pendonor aktif, berupa nomor kontak dan golongan darah relawan pendonor.

Relawan Setetes Darah menggelar kegiatan donor darah di Polewali Mandar, Sulbar.

Photo :

Dok. Relawan Setetes Darah

Terdapat 70 relawan pendonor aktif yang telah bergabung ke Relawan Setetes Darah. Data tersebut adalah data pendonor pada situasi darurat, seperti saat stok darah di UTD PMI kosong. Data itu lantas dibagikan ke media sosial seperti Facebook dan WhatsApp grup. “Tujuannya mempermudah pasien untuk menghubungi admin grup WhatsApp terkait golongan dan jumlah kantong darah yang dibutuhkan pasien,” kata Tri.Relawan Setetes Darah sudah terbentuk hingga skala Provinsi Sulawesi Barat. Database relawan pendonor pun tak hanya di Kabupaten Polewali Mandar tapi juga ke wilayah sekitar.  Di antaranya Kabupaten Majene, Kabupaten Mamasa, Kabupaten Mamuju, Kabupaten Pasangkayu. Mereka pun memiliki grup WhatsApp bersama UTD PMI sehingga mempermudah para relawan mendapatkan informasi pasien yang membutuhkan pendonor.Jika ada yang membutuhkan donor darah, pasien maupun keluarga pasien dapat menghubungi relawan atau admin. Kemudian, admin akan meminta data pasien lalu mengontak relawan yang memiliki golongan darah sama dengan pasien.Selanjutnya, relawan akan langsung ke UTD PMI untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. Jika bisa donor, relawan akan langsung transfusi darah. Saat di UTD PMI itu, relawan akan ditanya terkait nama pasien yang akan menerima donor darah tersebut.  Usai donor darah, relawan akan mengkonfirmasikan kepada keluarga pasien bahwa darah sudah tersedia. Hal itu agar keluarga pasien dapat segera mengambil darah tersebut di laboratorium UTD PMI. Menurut Tri, semua bantuan darah dari relawan kepada pasien tidak dipungut biaya apapun. “Relawan yang tergabung dalam database kami benar-benar teman-teman yang secara sukarela membantu masyarakat atau pasien yang butuh darah, ” ujarnya.Komunitas ini, kata Tri, tidak punya sumber pendanaan organisasi. Lantaran itu, dalam struktur komunitas tidak ada bendahara. Para relawan merogoh kocek masing-masing untuk menjalankan kegiatan. “Terkait pembiayaan kami tidak terbebani dalam hal itu karena sifatnya benar-benar secara sukarela,” katanya.Bukan sekadar menjadi pendonor darah. Relawan Setetes Darah pun kerap melakukan pendampingan pasien. Relawan membantu pasien mengurus data administrasi yang dibutuhkan rumah sakit hingga mengurus kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Relawan Setetes Darah menggelar kegiatan donor darah.

Photo :

Dok. Relawan Setetes Darah

Kegiatan Relawan Setetes Darah tak berhenti di sana. Kini mereka tengah giat membentuk Desa Donor Darah, yaitu desa yang menyelenggarakan kegiatan donor darah dan warganya menyumbangkan darah secara sukarela. Bekerja sama dengan PMI, donor darah digelar dua bulan sekali hampir di seluruh desa di Polewali Mandar. Saat ini, menurut Tri, baru ada empat desa yang benar-benar aktif.

Masyarakat mengikuti kegiatan donor darah yang digelar Relawan Setetes Darah.

Photo :

Dok. Relawan Setetes Darah.

Beragam aktivitas Relawan Setetes Darah tersebut mendapat dukungan dari berbagai pihak. Satu di antaranya dari PT Astra International Tbk. Tri meraih apresiasi 14th SATU Indonesia Awards 2023 untuk kategori Kelompok All Bidang. Penghargaan itu diberikan Astra kepada Tri dan rekan-rekannya dalam komunitas Relawan Setetes Darah sebagai generasi muda yang telah berkontribusi positif untuk masyarakat. “Penghargaan ini merupakan suatu kebanggaan bagi Relawan Setetes Darah,” kata Tri.Respons positif dari sejumlah pihak menambah semangat Tri dan rekan-rekannya untuk terus menebar kebaikan. Mereka membawa spirit yang terkandung dalam slogan dari komunitas ini: Setetes Darah, Blood for You and for Me. Terinspirasi dari lagu Heal The World yang dipopulerkan Michael Jackson, Tri mengungkapkan, slogan tersebut memiliki makna mendalam. “Setetes darah kita tidak terpisahkan dalam kehidupan ini sama dengan darah untukku dan untukmu bisa membantu kesembuhan atau kebaikan untuk kita,” ujarnya.Untuk itu, para relawan terus bergerak untuk menolong pasien yang membutuhkan donor darah. Mengenai jumlah pasien yang telah dibantu, Tri belum memiliki data pasti. Tetapi, kata dia, hampir setiap hari relawan mendapat pesan WhatsApp atau telepon terkait pasien yang membutuhkan donor darah.Namun Tri menyadari belum semuanya bisa dibantu. Pihaknya terkadang mengalami kendala, seperti pasien membutuhkan banyak kantong darah AB sedangkan jumlah pendonor darah AB masih terbatas. Jika hal itu terjadi, Tri akan menganjurkan keluarga pasien untuk meminta bantuan kepada institusi Kepolisan dan TNI guna mencari golongan darah tertentu. Guna mengatasi hambatan yang dihadapi, Relawan Setetes Darah terus melakukan evaluasi. Di antaranya dengan cara memperbarui database para pendonor darah. Tri berharap semakin banyak relawan bergabung dalam komunitas menjadi pendonor aktif dan semakin banyak desa yang menjadi Desa Donor Darah. “Semoga Relawan Setetes Darah bisa terus menjadi komunitas yang secara konsisten membantu pasien mendapatkan relawan pendonor dan memiliki sistem komunitas secara profesional,” ujarnya.

Pria Ini buat Marketplace Unik yang bikin Kuliner Jogja Terkenal di Jakarta
Revo Suladasha mendirikan Yuk Tukoni, marketplace kuliner hits Jogja versi makanan beku, bantu 60 UMKM saat pandemi. Raih SATU Indonesia Award 2020 untuk kontribusinya.

VIVA.co.id
6 November 2024

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Statement

Fasum

Transportasi