Terkini, Jakarta – Ketua Umum Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) atau Masyarakat Baja Konstruksi Indonesia, Budi Harta Winata meminta kepada pemerintah Republik Indonesiaagar segera setop pemasok Kontruksi baja dari luar negeri.
Hal itu diutarakan Budi Harta Winata kepada Menteri Koordinasi Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai membuka puncak kegiatan Konstruksi Indonesia 2024, Rabu, November 2024 di ICE BSD Serpong Tangerang.
“Saya berbicara dengan pak AHY di acara Kontruksi Indonesia 2024 bahwa pemerintah harus segera mensetop kontruksi baja dari luar negeri. Karena apabila kontruksi dari luar negeri diizinkan masuk, maka itu akan merusak angka pasok kontruksi baja dalam negeri, produsen bahan baku bajanya jadi terganggu, begitu juga dengan tenaga kerjanya jugakan akan terganggu,”urai pemilik PT Artha Mas Graha Andalan tersebut kepada terkini.id.
Sebelumnya, Menteri Koordinasi Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat membuka puncak kegiatan Konstruksi Indonesia 2024 mengatakan bahwa rangkaian Konstruksi Indonesia 2024 telah mulai sejak bulan Juni 2024 dan puncaknya dilaksanakan pada tanggal 6-8 November 2024 di ICE BSD Tangerang Selatan.
Disebut AHY bahwa sektor konstruksi merupakan nyawa pembangunan nasional, yang telah menjadi pendorong terhadap pertumbuhan Indonesia, terutama mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa.
“Saya pribadi sepakat, infrastruktur sangat penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan daya saing bangsa. Bahkan di saat-saat genting dan darurat sekalipun, pembangunan infrastruktur harus terus bergerak dan bertumbuh di tengah pemupukan ekonomi dengan keterbatasan nutrisi, ”beber Agus.
Masifnya pembangunan infrastruktur terus dilakukan hingga masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, bahkan menjadi 5 prioritas utama pemerintah.
Sebagaimana diketahui bahwa menurut data International Institute for Management Devlopment (IMD) World Competitiveness 2024, Indonesia menjadi Negara ke-3 terbaik di Asia Tenggara dan peringkat ke 27 dunia atau naik sebanyak 15 peringkat dari tahun 2015, atau saat ini berada di peringkat ke 42 dunia.
“Saya harus memastikan pembangunan infrastruktur dirasakan manfaatnya secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Oleh karenanya, saya menekankan pada kebermanfaatan pembangunan infrastruktur, dimana yang tidak tepat guna dan tidak tepat fungsi hanya jadi pemborosan uang negara”, ungkap AHY.
Sebagaimana yang tertuang pada 8 misi Presiden dan Wakil Presiden yang telah disusun (Asta Cita) di samping melanjutkan pengembangan infrastruktur, Pemerintah fokus untuk membangun dari desan dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantarasan kemiskinan.