Warta Ekonomi, Jakarta –
Barisan Netizen Anti Korupsi (BNAK) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, sembari menyampaikan laporan resmi melalui Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK.(Rabu/06/11).
Aksi ini digelar sebagai respons atas ramainya pemberitaan soal dugaan gaya hidup mewah dua petinggi Kejaksaan, yakni Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, dan Febri Adriansyah.
Pemberitaan soal jam tangan mewah yang dikenakan oleh Abdul Qohar menjadi sorotan publik, diduga mencapai miliaran rupiah. BNAK menilai, apabila benar jam tangan tersebut tidak dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), KPK harus memanggil Abdul Qohar untuk memberikan klarifikasi.
Selain itu, unggahan di media sosial X turut menjadi perhatian, di mana akun @BosPurwa dan @MenaKemal menampilkan dugaan kepemilikan rumah dan mobil mewah oleh Febri Adriansyah, yang memiliki fasilitas seperti lift dan brankas pribadi. BNAK mendorong KPK untuk menindaklanjuti dan memastikan pencatatan kekayaan tersebut di LHKPN, agar tidak menimbulkan asumsi negatif di masyarakat.
Poin Pernyataan Sikap BNAK:
1. Apresiasi kepada KPK atas kesigapannya menanggapi isu jam tangan mewah yang dikenakan Abdul Qohar, Dirdik Jampidsus Kejagung.
2. Mendesak KPK untuk menelusuri kepemilikan aset mewah berupa rumah dan mobil yang diduga milik Febri Adriansyah, seperti yang ramai diunggah oleh akun-akun X @BosPurwa dan @MenaKemal.
3. Menuntut pengusutan dan pembersihan Kejaksaan Agung RI dari oknum-oknum pejabat yang diduga terlibat dalam gaya hidup mewah dan korupsi.
Koordinator aksi, Yadi, menyampaikan bahwa langkah ini diambil untuk mendorong penegakan hukum yang transparan dan menghindari potensi fitnah di masyarakat terkait pemberitaan viral ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.