Warta Ekonomi, Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan segera meresmikan sebuah badan investasi baru, Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang dirancang untuk mengelola aset negara dengan model serupa Temasek milik Singapura.
Peresmiannya pun telah dijadwalkan akan berlangsung pada Kamis (7/11/2024) besok di Kantor Danantara, Gedung Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Namun, info terbaru menyebut peluncuran lembaga tersebut ditunda karena Presiden Prabowo akan melakukan kunjungan ke sejumlah negara.
Baca Juga: Ini Fungsi Badan Pengelola Investasi Danantara yang Akan Diluncurkan Presiden Prabowo pada 8 November 2024
“Belum, belum, belum besok (peluncuran Danantara). Iya tunggu presiden kembali ya,” kata Kepala Badan Pengelola (BP) Investasi Danantara Muliaman Hadad di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Sebelumnya, pemerintah mencanangkan pembentukan Danantara dengan tujuan utama untuk menjadi lembaga pengelola investasi yang bekerja secara mandiri dan terpisah dari APBN.
Muliaman pun menyebut bahwa badan ini akan fokus mengelola investasi dari berbagai BUMN besar, guna meningkatkan nilai tambah aset negara tanpa bergantung pada APBN.
“Sesuai namanya badan pengelola investasi. Nantinya ditugaskan mengelola investasi di luar APBN. End state-nya iya (seperti Temasek), mirip-mirip seperti itu,” ungkap Muliaman di Istana Kepresidenan beberapa waktu lalu.
Dengan model ini, Danantara diharapkan dapat menjadi versi Indonesia dari Temasek Holdings, badan investasi milik Pemerintah Singapura yang telah lama berhasil mengelola investasi global dan membawa keuntungan besar bagi negaranya.
Baca Juga: Aturannya Resmi Diteken, Ini 3 Bidang UMKM yang Utangnya akan Dihapus Prabowo
Ke depan, Danantara akan mengelola tujuh BUMN terbesar di Indonesia, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT PLN, Pertamina, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan MIND ID. BUMN-BUMN ini dipilih karena kontribusi dan skala bisnisnya yang besar, serta potensi investasi yang menjanjikan di pasar domestik maupun internasional.
Wakil Kepala Badan Pengelola Investasi Danantara, Kaharudin Djenod Daeng Manyambeang, mengungkapkan bahwa pihaknya kini tengah melakukan berbagai revisi peraturan yang dibutuhkan untuk memastikan kelancaran operasi Danantara.
“Ya ini lagi disiapkan semuanya, ngebut lah ini. Beberapa regulasi, peraturan pemerintah dan beberapa regulasi dilakukan revisi,” tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.