PDB Diprediksi Tumbuh 4,96 Persen di Triwulan Ketiga 2024

PDB Diprediksi Tumbuh 4,96 Persen di Triwulan Ketiga 2024

7 November 2024, 21:08

Harianjogja.com, JAKARTA—Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memproyeksikan bahwa nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh sebesar 4,96 persen year-on-year (yoy) pada triwulan III 2024.“PDB diperkirakan tumbuh 4,96 persen dengan rentang estimasi 4,94-4,98 persen pada triwulan III 2024, mengingat masih terjadinya pelemahan daya beli dan tidak adanya faktor musiman yang mendorong pertumbuhan,” ujar Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky di Jakarta, Selasa.

Angka estimasi tersebut menunjukkan adanya indikasi penurunan pertumbuhan ekonomi dibandingkan pencapaian pada dua triwulan sebelumnya, yakni 5,11 persen yoy di triwulan I 2024 dan 5,05 persen yoy di triwulan II 2024.Ia mengatakan bahwa selama semester pertama 2024, Indonesia masih belum mampu tumbuh secara signifikan lebih dari 5 persen meskipun dua kuartal berturut-turut memiliki faktor pendorong musiman.Terdapat penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) dan bulan suci Ramadan selama triwulan I, sedangkan pada triwulan II terdapat perayaan Idul Fitri dan berbagai hari raya keagamaan lainnya serta periode libur sekolah.“Fenomena ini mengindikasikan tren yang cukup mengkhawatirkan seiring adanya risiko bahwa Indonesia tidak mampu tumbuh mencapai 5 persen tanpa adanya faktor musiman,” ucapnya.Riefky pun memperkirakan bahwa pada bulan-bulan menjelang akhir 2024, perekonomian Indonesia berpotensi tidak dapat tumbuh signifikan sebelum munculnya faktor musiman akhir tahun, yakni periode libur natal dan tahun baru.Selain itu, ia menyoroti bahwa seiring dengan turunnya belanja pemerintah secara drastis pada triwulan II setelah upaya percepatan penyelesaian proyek infrastruktur dan penyelenggaraan pemilu pada triwulan I, pertumbuhan PDB nasional juga ikut melambat.“Dominansi belanja pemerintah dalam komponen pertumbuhan ekonomi mungkin membuktikan lesunya produktivitas berbagai sektor di perekonomian Indonesia,” tuturnya.Riefky menyampaikan bahwa penurunan produktivitas tersebut terlihat dari adanya perlambatan pertumbuhan pada 11 dari 17 sektor ekonomi selama triwulan II.Perlambatan tersebut terjadi pada sektor manufaktur, konstruksi, penyaluran air dan pengolahan limbah, jasa usaha, real estate, serta sektor pengolahan.“Untuk sisa tahun 2024, pertumbuhan ekonomi bergantung pada kemampuan pemerintah baru menghasilkan quick wins sembari secara strategis menangani isu struktural guna memastikan ekspansi pertumbuhan jangka menengah dan panjang,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Tokoh

Partai

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi