Warta Ekonomi, Jakarta –
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berkomitmen untuk meningkatkan akurasi perencanaan pembangunan dengan mengandalkan data presisi geospasial.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, menekankan bahwa perencanaan yang baik harus didasarkan pada data yang akurat, bukan sekadar menyalin data lama. “Ketika datanya tidak akurat, kebijakannya juga tidak akan akurat. Jadi, kuncinya adalah data presisi, data yang akurat,” ujar Akmal pada penerimaan Penghargaan Bhumandala di Jakarta, Senin (4/11/2024).
Sejak dilantik pada Oktober 2023, Akmal langsung bergerak cepat melakukan survei langsung ke desa-desa untuk mengumpulkan data presisi. Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dijadikan proyek percontohan, mengingat lokasinya yang berdekatan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN). Data presisi diharapkan dapat membantu PPU berkembang selaras dengan IKN yang kini sedang gencar dibangun.
Baca Juga: Pemprov Kaltim Perkuat Penggunaan Informasi Geospasial Guna Hadapi Tantangan Pembangunan IKN
Proyek data presisi ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden (Perpres) No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, yang bertujuan untuk menciptakan efisiensi dalam penggunaan anggaran serta memastikan intervensi pembangunan tepat sasaran. Melalui data presisi, pemerintah dapat mengidentifikasi angka stunting, jumlah warga miskin, serta kondisi infrastruktur seperti sekolah dan rumah tidak layak huni di setiap wilayah.
Baca Juga: IKIP Kaltim Naik Pesat! Masuk Tiga Besar Nasional, Ini Dampaknya bagi Daerah
Pemprov Kaltim menggandeng Fakultas Ekologi Manusia IPB dan Universitas Mulawarman untuk mengembangkan basis data desa presisi berbasis geospasial ini. “Dengan data ini, kita bisa klik dan langsung melihat informasi yang dibutuhkan,” jelas Akmal. Terobosan ini memudahkan pengambilan kebijakan yang efisien dan tepat sasaran.
Sebagai penghargaan atas inisiatif ini, Kaltim meraih Penghargaan Bhumandala dengan predikat Rajata, peringkat kedua nasional dalam kategori Kinerja Simpul Jaringan Informasi Geospasial. Kaltim sebelumnya pernah meraih peringkat pertama pada 2016 dan peringkat ketiga pada 2022. “Alhamdulillah tahun ini kami di peringkat kedua. Kami optimis tahun depan bisa meraih peringkat pertama,” tutup Akmal penuh optimisme.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.