Krjogja.com-BANYUMAS- Hari Kamis (7/11/2024) yang istimewa, Atul (27) berdiri dengan senyum bahagia di pelaminan. Gaun pengantin biru mudanya berkilau indah, serasi dengan rona bahagia yang terpancar di wajahnya. Di tengah pernikahan yang dinantikan sejak lama, hari itu seharusnya hanya menjadi miliknya dan pasangan. Mudtiadatul Jannatu Musyarofah, atau akrab disapa Atul, ternyata juga memiliki janji untuk memenuhi tugas sebagai anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Babakan, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, Jawa Tengah. Dengan segala keunikan dan keindahannya, momen pernikahan itu berubah menjadi momen bersejarah—karena di sela-sela prosesi, Atul datang ke balai desa dengan gaun pengantinnya untuk menghadiri pelantikan KPPS. “Saya memang punya kewajiban sebagai anggota KPPS, jadi saya merasa harus hadir dalam pelantikan,” ujar Atul, tersenyum. Kehadirannya dengan gaun pengantin yang indah justru mencuri perhatian dan memancing tepuk tangan meriah dari para tamu serta rekan-rekan KPPS yang hadir. Pemandangan ini tidak biasa—gaun pengantin dan tugas negara yang menyatu dalam satu momen. Beberapa orang bahkan tampak terhibur dan kagum, melihat seorang mempelai perempuan tetap memilih datang demi melaksanakan tanggung jawab. Bagi Atul, datang ke pelantikan KPPS adalah bentuk komitmen. Meskipun persiapan pernikahan sudah diatur jauh-jauh hari, ia mengaku baru menerima kabar tentang jadwal pelantikan tiga hari sebelumnya. “Enggak apa-apa, saya harus jalani dua momen penting sekaligus. Lagipula, itu sudah jadi tanggung jawab saya,” kata Atul. Di sela-sela hari yang sakral, Atul hanya hadir sebentar untuk mengucapkan sumpah, lalu kembali ke rumah untuk melanjutkan prosesi adat begalan yang sudah menanti. Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Babakan, Karanglewas, Banyumas, Janatin, mengatakan bahwa pelantikan KPPS biasanya mensyaratkan pakaian hitam putih, tetapi khusus untuk Atul, ada kelonggaran mengingat situasinya yang istimewa. “Kami memaklumi situasinya. Ini momen sakral dalam hidupnya. Lagipula, kehadiran Atul dalam pelantikan sebentar tadi sudah cukup sebagai bentuk tanggung jawabnya,” ujar Janatin. Hari itu menjadi hari yang tak terlupakan bagi Atul dan semua yang hadir. Setelah prosesi ijab kabul selesai, Atul kembali melanjutkan pesta pernikahannya yang sempat tertunda sebentar. Momen unik ini bukan hanya menunjukkan keindahan gaun pengantin atau suasana pernikahan yang penuh cinta, tetapi juga menggambarkan besarnya tanggung jawab seorang Atul dalam memenuhi tugasnya. Kini, Atul bersiap menjalankan perannya sebagai anggota KPPS di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pilkada Serentak 27 November mendatang, bersama ribuan anggota KPPS lainnya di Banyumas. Kisah Atul menjadi inspirasi—bahwa terkadang, di balik pakaian indah dan momen bahagia, ada tanggung jawab yang tidak boleh ditinggalkan. Meski hanya sehari setelah mengucapkan janji sehidup semati, Atul tetap setia pada janji untuk negara. (Dri)