Harianjogja.com, BANTUL— Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para guru honorer menjadi salah satu janji yang ditawarkan oleh ketiga calon wakil bupati pada debat antar calon wakil bupati yang digelar oleh KPU Bantul, Jumat (8/11/2024) malam.Adapun debat kedua Pilkada Bantul 2024 kali ini mengangkat tema “Penguatan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bantul yang Berkualitas, Berbudaya dan Inklusif Menuju Indonesia Emas 2045″.
Calon wakil bupati dari paslon 01, Wahyudi Anggoro Hadi menyatakan jaminan kepada kesejahteraan guru, utamanya guru honorer menjadi perhatiannya dalam kepemimpinan kedepan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer, kata Wahyudi adalah dengan melakukan realokasi anggaran dan membentuk rintisan kelembagaan ekonomi secara teknis.”Re alokasi anggaran di APBD akan diubah. Jika selama ini anggaran digunakan untuk mengaji pekerja harian lepas (PHL), maka akan ditata ulang dan digunakan untuk menambah pendapatan para guru honorer di Kabupaten Bantul,” katanya.Wahyudi juga akan mendorong berbagai kelembagaan milik Pemkab berorientasi pada badan layanan umum (BLU).”Sehingga, kemampuan fiskal pemerintah akan bertambah dan bisa digunakan untuk membantu kesejahteraan guru honorer,” ucapnya.BACA JUGA: Ratusan Pemilih di Pilkada Bantul 2024 Mengajukan Pindah MemilSementara calon wakil bupati dari paslon 02, Aris Suharyanta megaku akan bersinergi dengan pemerintah pusat dalam berbagai bidang. Sehingga tujuan untuk mencapai generasi emas di 2045 bisa terwujud.”Kita harus menyiapkan guru yang hebat dan berprestasi. Salah satu upaya yang ditempuh adalah memberikan gaji yang lebih baik,” katanya.Aris juga mengungkapkan, ada keinginan dari paslon 02 untuk mengusulkan formasi untuk guru honorer menjadi PPPK maupun ASN.”Sehingga nantinya dengan sendirinya akan ada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan guru,” paparnya.Calon wakil bupati dari paslon 03 Rony Wijaya Indra Gunawan menilai salah satu upaya meningkatkan pendidikan adalah penciptaan anak didik yang siap bersaing secara global, akan tetapi memiliki kearifan lokal. Sehingga, kata Rony, perlu penguatan pendidikan muatan lokal khas Kejogjakartaan di sekolah-sekolah.”Di samping pemanfaatan teknologi, peningkatan pembelajaran budaya asing dan pengembangan ekstrakurikuler berbasis budaya,” ungkapnya.Ketua KPU Kabupaten Bantul Joko Santosa mengatakan, debat paslon Pilkada Bantul digelar tiga kali. Debat pertama digelar pada Jumat (1/11/2024) mempertemukan antar calon bupati, debat kedua digelar Jumat (8/11/2024).”Sementara debat ketiga digelar Jumat (15/11/2024) dengan mempertemukan antar calon bupati dan wakil bupati,” ucap Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News