Jakarta, tvOnenews.com – Kental manis masih kerap digunakan masyarakat sebagai pengganti susu untuk anak. Hal ini dinilai Sosiolog UI Nadia Yovani harus menjadi perhatian besar.Sebelumnya, Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (KOPMAS) menginisiasi layanan pengaduan untuk mengawasli kesalahan penggunaan atau promosi kental manis.Masyarakat yang melihat ada kesalahan penggunaan kental amnis bisa melaporkan ke laman www.aduansalahsusu.id, atau melalui pesan WhatsApp yang tertera di laman.Berdasarkan catatan KOPMAS, terdapat 213 pengaduan sepanjang April-Oktober 2024.
“Dari total pengaduan tersebut, sebanyak 196 terverifikasi sesuai laporan sesuai dengan ruang lingkup pengaduan yaitu kesalahan konsumsi sebanyak 115 laporan dan pelanggaran prmosi kental manis sebanyak 81 laporan,” ujar Sekjen KOPMAS, Yuli Supriaty, Jumat (8/11/2024).
Menurut Sosiolog UI, Nadia Yovani, temuan KOPMAS itu menunjukkan konsumsi kental manis yang salah masih perlu menjadi perhatian serius.
Di tengah masyarakat yang sangat sosial media oriented, namun tingkat partisipasi dalam mengawasi apa yang dikonsumsi masyarakat terutama anak-anak bisa dibilang masih rendah. “Perlu diakui, bahwa teknologi itu dibuat untuk melayani kebutuhan masyarakat, bukan untuk mengubah kebiasaan masyarakat,” kata Nadia.Ia berpendapat, untuk bisa mengatasi persoalan konsumsi kental manis yang salah peru ada sinkronisasi antara pihak yang berkepentingan.Ditegaskan kembali bahwa kental manis bukanlah pengganti susu apalagi untuk anak.Sebab, produk tersebut mengandung lebih banyak gula dan minim nutrisi.Pemerintah pun telah mengatur soal konsumsi produk tersebut dalam Peraturan BPOM No. 20 tahun 2021 atas Peraturan BPOM nomor 31 tahun 2018 tentang label pangan olahan, serta Peraturan BPOM No. 26 tahun 2021 tentang Informasi Nilai Gizi. (iwh)