FAJAR.CO.ID, PAPUA — Senator DPD RI asal Papua, Lalita, mengadakan pertemuan khusus dengan para Ketua dan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai universitas di Provinsi Papua. Pertemuan ini berlangsung di sebuah kafe di tengah Kota Jayapura pada 9 November 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Lalita mendengarkan langsung aspirasi mahasiswa yang disampaikan dengan penuh semangat dan harapan.
Pertemuan ini dipimpin oleh Presiden BEM Universitas Cendrawasih, yang mewakili aliansi mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Papua. Lalita didampingi oleh beberapa anggota DPR Papua seperti Giovano Pattipawae dan Johanes Markus Wakum, yang turut hadir untuk menyimak keluhan dan masukan dari para mahasiswa.
Layaknya seorang Ibu yang menerima keluh kesah penuh amarah anak-anaknya, Senator Lalita mendengarkan aspirasi para Presiden BEM seluruh Perguruan Tinggi di Prov. Papua.
“Mahasiswa di Papua adalah anak-anak kami, tentu mereka ingin diberikan atensi juga terhadap apa yang mereka perjuangkan. Kita lakukan pendekatan persuasif dan humanis untuk mencari solusi atas permasalah yang timbul” ungkapnya.
Aspirasi yang disampaikan oleh Para aliansi Presiden BEM secara kolektif meliputi penolakan wacana Transmigrasi yang dicanangkan oleh Presiden RI Bapak Prabowo dan Mentri Transmigrasi.
Senator DPD RI Lalita, berencana akan meneruskan dan menyampaikan aspirasi yang telah disuarakan oleh Para Presiden BEM seluruh Perguruan Tinggi di Papua dalam bentuk kajian analisi kepada Lembaga dan Departemen terkait serta dalam rapat-rapat di DPD RI.
“Saya berusaha untuk membawa aspirasi adik-adik di Pemerintah Pusat apa yang menjadi keresahan teman-teman mahasiswa di Papua, semoga ada jalan tengah yang dihasilkan” harap Senator Perempuan Papua ini.
Selain isu Transmigrasi, ada berbagai isu lain yang juga disampaikan antara lain, isu Pendidikan, Kesehatan, Generasi Muda, Budaya Papua dan isu-isu yang lainnya.
Setelah semua aspirasi Para Presiden BEM seluruh PT di Papua disampaikan dan dicatat oleh Senator Perempuan DPD RI ini dalam suasana akrab, hangat dan berakhir dengan susasana kekeluargaan sampai Para Presiden BEM meninggalkan tempat pertemuan.