Harianjogja.com, TEGALREJO—Persoalan sampah yang masih belum tertangani menjadi salah satu materi debat publik perdana calon wali kota dan calon wakil wali kota Jogja tadi malam (9/11/2024). Di awal sesi ketiga, calon wakil wali kota Jogja nomor urut 1 Sri Widya Supena menanyakan program paslon nomor urut 3 terkait dengan janji menuntaskan sampah dalam kurun waktu 100 hari.”Mengapa Pemkot Jogja kedodoran dalam menyelesaikan masalah sampah. Konkretnya 100 hari tuntas sampah seperti apa?” tanya Supena pada saat debat publik perdana di Hotel Tara Yogyakarta, Jumat malam (8/11/2034).
BACA JUGA : Debat Perdana Digelar, Ini Visi Misi Masing-Masing Paslon Pilkada Kota JogjaAdapun Heroe Poerwadi menuturkan tidak mudah untuk mengolah 300 ton sampah dalam waktu 100 hari. Padahal, menurutnya jika TPA Piyungan hanya tutup 3 hari, maka membutuhkan waktu paling cepat 15-21 hari untuk menjadikan kondisi normal kembali. Dia kembali mempertanyakan apakah mungkin untuk bisa mengolah sampah sebanyak itu dalam waktu 100 hari kerja.”Sampah di depo sangat banyak, apakah mungkin dalam waktu 100 hari terselesaikan?” tanya Heroe.Menjawab pertanyaan pertama itu, calon wali kota Jogja nomor urut 3 Afnan Hadikusumo mengatakan dia akan memanfaatkan 100 hari kerja untuk memusnahkan seluruh sampah menggunakan teknologi yang ramah lingkungan. Pada kurun waktu 100 hari itu juga dia akan menggencarkan lagi pengolahan sampah di masyarakat berupa reuse, reduce, dan recycle.Di sisi lain, berbagai pelatihan pemilahan dan pengolahan sampah juga akan dilakukan kepada masyarakat. “Karena mayoritas yang beredar 50 persen adalah sampah rumah tangga,” kata Afnan.Melanjutkan jawaban Afnan, Singgih Raharjo mengatakan 100 hari itu merupakan waktu untuk membersihkan sisa tumpukan sampah yang ada secara darurat. Mesin-mesin pengolah sampah akan dilengkapi untuk bisa menuntaskan seluruh sisa sampah yang ada. Tak hanya itu, dia mengklaim selama kepemimpinannya dia juga telah mencoba menggandeng masyarakat dengan memberikan pelatihan memilah dan mengolah sampah. Di sisi lain, pemberian fasilitas biopori juga dilakukan.BACA JUGA : Jelang Debat Pilkada Jogja, Calon Walikota Dokter Hasto Wardoyo Masih Berikan Layanan Kesehatan Warga“Saya satu tahun di Pemkot Jogja. Keputusan desentralisasi dimulai Juli 2023 sehingga tidak ada daerah yang siap dengan pengolahan sampah termasuk Kota Jogja yang minim lahan. Kami ngebut di Nitikan dan yang terbaru di Kranon dan Karangmiri dengan total 100 ton sampai 110 ton perhari,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News