Perempuan Adalah Madrasah Pertama Bagi Anak-anaknya

Perempuan Adalah Madrasah Pertama Bagi Anak-anaknya

11 November 2024, 4:50

Krjogja.com – PURWOREJO – Ratusan perempuan muslim dari berbagai daerah di Jateng dan DIY antusias menghadiri Pembacaan Maulid Al- Barzanji dan Halaqoh Ilmiah di Ganeca Convention Hall, Purworejo, Minggu (10/11/2024). Kegiatan dengan tema Self Healing Alam Muslimah Ketetapan Takdir dan Menjaga Amanah ini diselenggarakan oleh Jam’iyyah Perempuan Pengasuh Pondok Pesantren dan Mubalighoh (JPPPM) Kabupaten Purworejo. Ketua Panitia Kegiatan, Ning Vina Shofiyyah Aqlina mengatakan, Halaqoh Ilmiah kali ini panitia menghadirkan narasumber Syarifah Sani’a Al-Mutaha asal Semarang. “Beliau adalah Almuni Dar Ummahati Mu’minin dan Daruzzahra Tarim Hadramaut, Yaman,” ucap Ning Vina yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Ma’unah Plaosan Baledono Purworejo. Dijelaskan, JPPPM merupakan wadah ukhuwah islamiah antar pengasuh ponpes dan mubalighoh untuk menyatukan visi-misi ilmiah, salafiah ala ahlussunnah wal jamaah an nabiah. “Kami beranggotakan perempuan yang rata-rata usianya 40 tahun kebawah, mendasarkan ahlussunnah wal jamaah an nabiah dengan mengedepankan ukhuwah dalam melakukan kegiatan termasuk kajian ilmiah yang kali pertama kami buat ini,” jelasnya.
Baca Juga: Ratusan Pesepeda Meriahkan Gravelan Geden 2024, Jelajahi Rute Jogja Barat Menurutnya, semua harus menyadari bahwa perempuan adalah madrasah pertama buat anak-anaknya, maka dari itu kaum perempuan (muslimah) harus berikhtiar membangun generasi yang beragama, bernegara berbangsa yang agamis. Sementara melihat antusias peserta yang sangat luar biasa, semua menjadi harapan yang baik ke depan.

Awal pendaftaran di buka 500 orang peserta, namun membludak, bahkan jelang pelaksanaan masih ada yang mau mendaftar, mengingat keterbatasan tempat maka yang tertampung kurang lebih 750 orang peserta, mereka kebanyakan para ibu-ibu Nyai, Mubalighoh dari wilayah Kabupaten Purworejo dan dari berbagai daerah di Jateng-DIY. “Ada yang dari Cilacap, Magelang, Yogyakarta, Kebumen, mereka datang jauh-jauh kesini untuk mengikuti kajian ilmiah ini. Alhamdulillah kami mohon doanya, semoga awal kajian ini akan berlanjut ke kajian jilid-jilid berikutnya,” ujarnya. Diterangkan, JPPPM Purworejo memang sengaja membuat program pertama yakni halaqoh atau kajian ilmiah, adapun kenapa mengundang Syarifah Sania sebab beliau saat ini tengah populer di kalangan muda, seorang selebgram dengan penyampaiannya yang bagus, bisa diterima oleh semua kalangan. Baca Juga: Pilkada 2024, Harda-Danang Diharapkan Bisa Menjaga Keberlangsungan Kedai Kopi di Sleman Sementara pemilihan tema atau judul didasarkan dengan kondisi saat ini, dimana zaman sekarang ketetapan takdir, banyak sekali anak muda yang seperti menyesali dengan takdirnya, lalu putus asa bahkan maaf ada yang sampai nekat bunuh diri. “Nah bagaimana cara kita menyembuhkan hati kita,dengan takdir yang tidak sesuai ekspektasi, mensyukuri takdir adalah cara terbaik, sebagai muslim kita juga harus menjaga amanah sebagai perempuan,” terangnya. Ning Vina menambahkan, kegiatan kali ini memang steril bagi kaum laki-laki, alias selain perempuan tidak diijinkan masuk. Kegiatan juga bukan sekedar pengajian biasa, tetapi semacam talkshow yang berisi tanya jawab atau dialog dua arah tanya jawab, panitia juga menyediakan doorprize untuk menambah suasana. “Kami sediakan 20 doorprize untuk seluruh peserta yang aktif,” imbuhnya. Baca Juga: KPU Klaten Pertajam Materi Debat Putaran Kedua Diharapkan, dengan kegiatan ini para peserta bisa menularkan pengalaman dan ilmu yang didapat dalam kegiatan ini kepada para muslimah yang ada di luar sana, sehingga bisa lebih semangat dalam mencari ilmu. “Sekali lagi karena kita itu madrasah pertama untuk anak-anak kita, sebagai muslimah juga harus mensyukuri takdir yang ada, caranya ya menjaga amanah sebagai perempuan,” tandasnya. (*-5)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

,

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi