Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Lima Badara Terpaksa Ditutup

Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Lima Badara Terpaksa Ditutup

12 November 2024, 2:32

FAJAR.CO.ID, NTT — Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mengakibatkan sejumlah aktivitas penerbangan terganggu. Kondisi itu karena sebaran abul vuklanik yang muntahkan cukup luas.

Selain mengganggu aktivitas masyarakat setempat, Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki juga memaksa operasional sejumlah badara ditutup.

AirNav Indonesia memastikan ada lima bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ditetapkan untuk ditutup sementara. Meliputi, Bandara Internasional Komodo, Bandara H. Hasan Ende, hingga Bandara Frans Seda Maumere.

“Adapun terhadap bandara – bandara yang terdampak, AirNav Indonesia telah mengeluarkan nomor ASHTAM : VAWR 0473,” kata Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Hermana Soegijantoro dilansir JawaPos.com, Minggu (10/11).

NOTAM A3354/24 Penutupan Bandara Internasional Komodo sd pukul 20.00 WITA;

NOTAM C 1800/24 Penutupan Bandara H. Hasan Ende sd 11 November 2024 pukul 06.00 WITA;

NOTAM C 1801/24 Penutupan Bandara Bajawa sd pukul 17.00 WITA;

NOTAM C 1802/24 Penutupan Bandara Frans Sales Lega sd pukul 13.00 WITA.

NOTAM C 1803/24 Penutupan Bandara Fransiskus Xaverius Seda sd Senin 11 November 2024 sd pukul 06.00 WIB

Dia juga menjelaskan, dari data yang dihimpun sementara, terdapat sejumlah penerbangan yang ditutup. Adapun totalnya mencapai 4 penerbangan.

“Meliputi, dari dan menuju Bandara El Tari Kupang, 24 penerbangan cancel dan 4 penerbangan postponed di Bandara Komodo; 2 penerbangan di bandara Frans Seda 2 penerbangan, dan Bandara Frans Lega juga 9 penerbangan,” jelasnya.

Lebih lanjut, AirNav Indonesia memastikan akan terus memonitor dan bersinergi dengan seluruh stakeholders terkait untuk informasi terupdate dan dampak erupsi Gunung Lewotobi laki laki untuk keselamatan dan keamanan penerbangan.

Sebagaimana diketahui, Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki terjadi sejak 9 November 2024 08.50 WITA. Gunung berstatus Level IV Awas ini meletus dengan tinggi kolom abu teramati 6 kilometer (km) dari puncak gunung.

Saat meletus, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. Bahkan, masyarakat yang tinggal pada radius antara 50km sampai dengan 75km dari Gunung Api Lewotobi Laki-Laki disarankan menggunakan masker. Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak terpapar abu vulkanik yang mengandung silica.

“Terjadi erupsi G. Api Lewotobi Laki-laki pada hari Sabtu, 09 November 2024, pukul 08:50 WITA. Tinggi kolom letusan teramati ± 6000 m di atas puncak (± 7584 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut,” bunyi pengumuman yang dikutip JawaPos.com dari akun X @infomitigasi. (fajar)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Transportasi