25 Insiden Kekerasan TNI dalam Tahun 2024: Dampak Mengerikan bagi Warga Sipil

25 Insiden Kekerasan TNI dalam Tahun 2024: Dampak Mengerikan bagi Warga Sipil

13 November 2024, 8:23

Insiden penyerangan terhadap warga sipil oleh anggota TNI kembali terjadi, kali ini di Desa Selamat, Sibiru-biru, Deli Serdang, Sumatra Utara. Pada Jumat malam, 8 November 2024, puluhan anggota TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan, Komando Utama atau Kodam I/Bukti Barisan (BB), menyerang warga setempat. Akibatnya, seorang pria lansia berusia 61 tahun, Raden Barus, tewas dengan luka-luka parah. Selain itu, belasan warga lainnya juga mengalami luka berat, termasuk satu orang yang hampir kehilangan tangannya.
Menurut catatan Imparsial, sepanjang tahun 2024, terdapat 25 peristiwa serupa antara Januari hingga November. Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) bahkan mencatat lebih banyak, yakni 64 kejadian. Koordinator Badan Pekerja KontraS, Dimas Bagus Arya, menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa ini mencakup berbagai bentuk kekerasan, mulai dari penganiayaan hingga tindakan tak manusiawi, yang menimbulkan banyak korban luka hingga tewas.
Dari 64 kasus yang tercatat, 37 merupakan kasus penganiayaan, 11 penyiksaan, 9 intimidasi, 5 tindakan tak manusiawi, 3 perusakan, 1 penculikan, dan 1 kejahatan seksual. Total, 75 orang terluka dan 18 orang meninggal dunia. Salah satu kasus yang mencolok adalah kematian Mikael Histon Sitanggang, seorang remaja 13 tahun di Deli Serdang, yang tewas setelah dipukuli anggota TNI pada Mei 2024. Kejadian ini bermula dari tawuran remaja, di mana Histon tertangkap dan dipukuli hingga pingsan.
Di Papua Tengah, Delfianus Kogoya tewas pada Februari 2024 setelah dianiaya prajurit Yonif 300/Bjw TNI. Korban ditemukan dengan luka-luka parah dan dibawa ke puskesmas Ilaga, namun nyawanya tidak tertolong. Di Aceh Timur, Sulaimansyah, seorang pria 36 tahun, tewas setelah dianiaya oknum TNI yang berdinas di Yonif 111/KB. Awalnya, kematian Sulaimansyah disebutkan karena kecelakaan, namun kemudian terungkap bahwa dia dianiaya hingga tewas.
Di Nusa Tenggara Timur (NTT), Maksen Loinati, 33 tahun, tewas dianiaya sekelompok orang di Kupang. Tiga oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalam kasus ini. Peristiwa ini bermula dari masalah keluarga, di mana adik perempuan salah satu anggota TNI AL melaporkan masalah tersebut. Anggota TNI AL kemudian membawa korban ke Pos Security Pelabuhan Tenau, di mana penganiayaan terjadi. Di Bolaang Mongondow, Rahmat Ali Algaus, ketua bidang organisasi dan keanggotaan Partai Nasdem, tewas ditikam oknum anggota TNI karena masalah utang. Pelaku menyerahkan diri ke markas TNI setelah mengetahui korban tewas.

Media

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi