KRJogja.com – KARANGANYAR – Pasangan calon bupati wakil bupati Karanganyar nomor urut 01 dan 02 mengikuti debat terbuka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Ballroom Hotel Alana Kecamatan Colomadu, Selasa (12/11). Mereka beradu gagasan terkait persoalan yang mengemuka di wilayahnya bertema Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel dan Inovatif Ekonomi Berdaya Saing dan Kehidupan Sosial Berkarakter. Kedua paslon mengawali segmen pertama penyampaian visi misi. Masing-masing paslon menawarkan tujuh program unggulan yang memuat peningkatan ekonomi, kesejahteraan semua sektor, hingga perbaikan infrastruktur.
Kemudian di segmen kedua, perihal reformasi birokrasi disampaikan paslon nomor urut 02, Rober Christanto-Adhe Eliana. “Pertama yang dibenahi adalah layanan publik. Reformasi birokrasi diwujudkan ATM, yakni angkat telepon mangkat,” kata Cabup nomor urut 02 Rober Christanto.
Sedangkan Cawabup 02 Adhe Eliana mengatakan birokrasi merupakan titik awal kegiatan pemerintah. Ia menyebut pegawai berstatus honorer wajib diangkat menjadi ASN berdasarkan masa kerja dan kinerjanya. Menanggapinya, cabup 01 Ilyas Akbar Almadani mengatakan efektivitas pelayanan pemerintah terhadap publik tergantung percepatan dan efisiensinya. Ia juga menyebut pentingnya good governance terwujud dengan mengajak semua stakeholder ikut berkontribusi. Ilyas sendiri menyampaikan kesejahteraan guru inklusi masuk dalam program kerja pemerintahan. “Guru inklusi dan guru non formal akan diberi insentif layak, sebagaimana guru ngaji, guru PAUD,” katanya. Di enam segmen debat, riuh massa pendukung dua paslon bupati wakil bupati beberapa kali membuyarkan pidato paslon. Panitia berusaha menenangkan massa, namun kalah jumlah. Antarpaslon juga menyentil kebijakan kurang populer. Salah satunya yang dilontarkan Rober Christanto terkait pengadaan mobil dinas Rubicon di amsa pemerintahan Juliyatmono yang notabene ayahanda Ilyas Akbar Almadani. Ia menyebut saat itu angka kemiskinan belum turun, namun Juliyatmono malah berbelanja mobil mewah untuk dirinya berdinas. Rober pun mengatakan alasan Ilyas selaku Ketua DPD Partai Golkar Karanganyar memasukkan anggota-anggota keluarganya maju nyalon di Dapil V Karanganyar. Ilyas sendiri menyentil kebijakan Rober Christanto saat menjabat bupati Karanganyar antarwaktu. Rober beberapa kali memindah pejabat ASN dalam waktu berdekatan. Ketua KPU Karanganyar Daryono mengatakan pelaksanaan debat berlangsung sampai selesai tanpa kendala berarti. KPU hanya menyelenggarakan sekali debat saja. “Di PKPU tidak ada ketentuan berapa kali debat. Maksimal memang tiga kali. Kita sejak awal sudah menyampaikan tema besar dan sub tema ke tiap paslon,” katanya. (Lim)