FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, merespons usulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terkait penerapan Artificial Intelligence (AI) dan Coding sebagai mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD). Abdul Mu’ti menegaskan bahwa kedua mata pelajaran tersebut tidak akan menjadi kewajiban, melainkan pilihan.
“Itu (AI dan Coding) hanya sebagai mata pelajaran pilihan ya, bukan wajib,” ujar Abdul Mu’ti saat berbicara di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (13/11/2024).
Mendikdasmen menjelaskan bahwa Kemendikdasmen masih dalam tahap kajian komprehensif mengenai rencana ini. Sebagai langkah awal, mata pelajaran AI dan Coding akan diterapkan pada kelas 4 SD.
“Kami masih mengkaji secara menyeluruh, dan rencananya akan diterapkan mulai dari kelas 4 SD,” katanya.
Namun, ia juga menambahkan bahwa tidak semua sekolah akan mengadopsi mata pelajaran ini. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan infrastruktur yang dimiliki beberapa sekolah.
“Tidak semua sekolah harus menyelenggarakan mata pelajaran ini. Banyak sekolah yang belum memiliki teknologi dan fasilitas yang memadai,” jelas Abdul Mu’ti.
Menurut Abdul Mu’ti, konsep pengajaran AI dan Coding bukanlah hal baru. Beberapa SD di Indonesia sudah mulai memperkenalkan materi ini sebelumnya.
Penguatan kompetensi teknologi sejak dini dinilai sangat penting untuk mempersiapkan generasi masa depan dalam menghadapi tantangan global. Abdul Mu’ti berharap program ini bisa segera diimplementasikan pada tahun ajaran baru.
“Saat ini masih dalam tahap uji coba, mudah-mudahan tahun ajaran baru sudah bisa kita mulai,” ujarnya optimis.
Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini. Ia bahkan mendorong Kemendikdasmen untuk segera merealisasikan mata pelajaran AI dan Coding di SD dan SMP.
“Jangan sampai kita kalah dengan India. Untuk menuju Indonesia Emas, kita butuh generasi yang menguasai teknologi seperti ahli coding, AI, dan machine learning,” tegas Gibran.
Gibran menekankan pentingnya membekali generasi muda dengan keterampilan teknologi agar Indonesia tidak tertinggal dalam persaingan global. (ant-zak/fajar)