Krjogja.com – SOLO – PSIM berhasil menahan imbang Adhyaksa FC 0-0 di Stadion Sriwedari Solo, Sabtu (16/11/2024). Tambahan satu poin sementara tak mengubah posisi PSIM di peringkat tiga klasemen sementara grup tengah dengan 18 poin.Di hari yang sama, Bhayangkara FC menang besar atas Persikas dengan skor 7-0 sekaligus menempatkan mereka di puncak dengan poin 21. Peringkat 2 ditempati Persijap dengan 19 poin.PSIM sebenarnya unggul jumlah pemain sejak menit 77, setelah Dave Mustaine yang baru masuk di paruh kedua mendapat direct red card. Dave menendang Muammar Khadafi dan langsung di kartu merah oleh wasit Nyoto Nurhadi.Namun lawan yang langsung merespon dengan menambah bek, membuat PSIM kesulitan mencetak gol. Beberapa peluang sebenarnya tercipta, salah satunya lewat sepakan keras Irvan Mofu yang bisa ditepis kiper Adhyaksa, Jefri Wibowo. Skor kacamata pun mengakhiri pertandingan di Sriwedari.Usai laga, pelatih PSIM, Seto Nurdiyantoro mengatakan tetap bersyukur mendapatkan satu poin dari kandang Adhyaksa. Seto mengamini timnya menguasai pertandingan dan menciptakan beberapa peluang, namun tak bisa mencetak gol.”Hasil seri tetap kami syukuri meski dalam hati inginnya lebih. Sejak babak pertama banyak peluang dari kami yang belum bisa dimanfaatkan. Di sisi lain Adhyaksa juga punya peluang. Babak kedua lawan kehilangan pemain tapi kami kurang sabar, di sisi lain lawan fokus di pertahanan. Cukup banyak provokasi juga, tapi ini pelajaran untuk kami ke depannya,” ungkap Seto.Seto berharap pertandingan menghadapi Adhyaksa menjadi pelecut semangat anak-anak PSIM agar bisa lebih maksimal ke depan. PSIM juga harus semakin siap menghadapi pertandingan dalam cuaca hujan yang berdampak pada kondisi lapangan.Kesabaran dan fokus ini perlu kami perbaiki. Di tiga pertandingan akhir banyak peluang meski banyak gol, tapi ada perbedaan hari ini, mungkin cuaca hujan membuat laju bola tidak maksimal. Kesabaran, menjaga emosional, juga bermain di segala kondisi, ini menjadi evaluasi kami. Harapannya bisa diperbaiki, kita bisa main di segala cuaca dan kondisi,” tandas Seto.Sementara, gelandang U21 PSIM, Frezy Al Hudaifi mengaku mendapat pengalaman berharga bisa bermain penuh di pertandingan menghadapi Adhyaksa. Banyak pengalaman yang didapatkannya dan ia berharap bisa lebih maksimal ketika mendapat kesempatan lagi ke depan.”Cukup sayang, kami berusaha semaksimal mungkin dan memberikan apa yang selama ini dilatih dalam latihan. Saya sapat kepercayaan pelatih main full. Banyak pengalaman dari pertandingan ini, terutama ketika harus menjaga emosi karena intensitas naik. Ini pengalaman berharga untuk saya. Semoga ke depan lebih baik,” tandasnya.Di sisi lain, pelatih Adhyaksa, Ade Suhendra, mengaku poin satu menjadi yang terbaik bagi timnya, apalagi bermain dengan 10 pemain sejak menit 77. PSIM diakui Ade bermain baik dan membuat timnya kesulitan.”Kami main di home tapi harus kekurangan pemain. PSIM bermain cukup baik, membuat kami kesulitan, mereka press di depan sejak awal. Lapangan licin hujan, pemain agak ragu bermain kombinasi di belakang dan tengah. Dengan 10 pemain, poin 1 kami apresiasi karena anak-anak sudah bekerja keras,” pungkas Ade. (Fxh)