JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah menegaskan bahwa partainya telah lama mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon yang akan diusung pada Pilkada Jakarta 2024.
Basarah mengungkapkan, dia bersama beberapa petinggi PDI-P lainnya telah melakukan pertemuan langsung dengan Anies untuk membahas strategi menyatukan suara antara kelompok agamis dan nasionalis.
Baca juga: Bantah Ahok, Ahmad Basarah Sebut PDI-P Ingin Usung Anies di Jakarta sejak Juni 2024
“Pertemuan pasca Putusan MK nomor 60 antara Anies Baswedan dengan saya dan Pak Said Abdullah bahkan telah membicarakan kerja sama ideologis,” ujar Basarah dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/11/2024).
“Bagaimana mencari titik temu antara pandangan kelompok Islam dengan kaum Nasionalis Soekarnois, yang acapkali sering dibenturkan akibat dampak politik desoekarnoisasi di era Orde Baru dulu,” sambungnya.
Menurut Basarah, Anies menyatakan kesiapannya untuk menjadi jembatan penghubung antara kelompok pendukungnya dengan konstituen PDI-P.
Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk menghimpun dukungan, tetapi juga untuk mendorong terciptanya kerukunan dan persaudaraan di antara kedua kelompok tersebut.
“Mas Anies bersepakat untuk menjadi jembatan silaturahmi dengan kelompok Islam, khususnya para pendukungnya, agar tercipta persaudaraan kebangsaan yang kokoh antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois, khususnya dengan PDI Perjuangan,” kata Basarah.
Baca juga: Ahok Tak Masalah Seandainya PDI-P Usung Anies Baswedan Jadi Cagub Jakarta
Basarah juga mengeklaim bahwa sejumlah elite PDI-P telah menegaskan bahwa Anies adalah sosok yang dipertimbangkan untuk diusung dalam Pilkada Jakarta.
“Ini antara lain ditegaskan oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, Hasto Kristiyanto, dan Eriko Sotarduga. Bahkan, Said Abdullah pernah menyebut PDI-P mempertimbangkan mantan Wali Kota Semarang, Hendar Prihadi, untuk mendampingi Anies di Pilkada Jakarta,” ungkap Basarah.
Basarah menambahkan bahwa Anies tetap berkomitmen untuk melanjutkan rencananya menjadi penghubung antara kelompok pendukungnya dan konstituen PDI-P, meski batal diusung pada Pilkada Jakarta,
Dia menekankan pentingnya upaya ini untuk mencegah perpecahan di kalangan masyarakat, agar bangsa Indonesia tak lagi dapat diadu domba.
“Dalam pertemuan saya bersama Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Mas Anies Baswedan menegaskan bahwa pilkada bukan sekadar urusan seremonial lima tahunan, tetapi tugas menyatukan bangsa Indonesia adalah tugas sejarah yang harus kita kerjakan bersama-sama,” ujarnya.
Baca juga: Bukan Ahok yang Tolak Anies Maju pada Pilkada Jakarta
Pernyataan Basarah ini disampaikan sebagai bantahan atas pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut Anies tidak pernah masuk dalam bursa calon dari PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024.
Ahok sebelumnya mengungkapkan bahwa DPP PDI-P tidak pernah membahas kemungkinan Anies dicalonkan sebagai calon gubernur Jakarta.
“Enggak pernah dibawa dalam rapat DPP bahwa seorang Anies akan dicalonkan, enggak pernah. Namanya enggak pernah dibahas,” ujar Ahok dalam program Gaspol! Kompas.com, Jumat (15/11/2024).
Ia juga menegaskan bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sejak awal ingin mengusung kader internal sebagai calon gubernur Jakarta.
Ahok menambahkan bahwa tidak ada undangan dari PDI-P yang menyebutkan bahwa Anies bakal dideklarasikan sebagai calon gubernur pada 26 Agustus 2024, dan memastikan bahwa kabar tersebut adalah hoaks.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.